Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan impelementasi pendidikan karakter dalam mata kuliah dengan memanfaatkan penokohan, peristiwa, ataupun kreativitas model dan media yang digunakan oleh pendidik. Proses internaliasi nilai kayuh baimbai dan haram manyarah waja sampai kaputing dilaksanakan secara terintegrasi dalam mata kuliah Sejarah Asia Timur terkhusus dalam materi Sejarah Jepang melalui 3 (tiga) tahapan, yakni tahapan persiapan, tahapan proses pembelajaran  dengan menggunakan Model VCT (Value Clarification Technique), dan tahapan evaluasi yang melalui dua tahapan yakni tahapan penilaian sikap dan tahapan penilaian secara menyuruh menyangkut aspek pengetahuan dan keterampilan. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa internalisasi nilai lokal Kalimantan Selatan dalam Mata Kuliah Sejarah Asia Timur pada materi Restorasi Meiji dapat diimplementasi dalam 7 materi pembahasan.

Keywords

karakter internaliasasi nilai kayuh baimbai haram manyarah waja sampai kaputing

Article Details

How to Cite
Nadilla, D. F., Wisnu Subroto, Rochgiyanti, R., & Daud Yahya. (2023). INTERNALISASI NILAI KAYUH BAIMBAI DAN HARAM MANYARAH WAJA SAMPAI KAPUTING MELALUI MATERI RESTORASI MEIJI DALAM MATA KULIAH SEJARAH ASIA TIMUR . Yupa: Historical Studies Journal, 7(1), 28-45. https://doi.org/10.30872/yupa.v7i1.1832

References

  1. Adisusilo, Sutarjo. (2013). Pembelajaran Nilai Karakter Konstruksi dan VCT Sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
  2. Ariyani, Yusinta Dwi & Andi Wahyudi. (2021). Integrasi Nilai Karakter Menggunakan Model Value Clarification Technique (VCT) untuk Mendukung Kurikulum 2013. Edukasi : Jurnal Peneltian dan Artikel Pendidikan. 13 (1), 23-36
  3. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
  4. Fachruddin, Toto. (2021). Apropsiasi Budaya Suku Banjar dalam Gaya Kepemimpinan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor. Biokultur. 10(2), 120-134
  5. Hartiwisidi, N., dkk. (2022). Penguatan Pendidikan Karakter berbasis Kearifan Lokal Mandar Metabe’ dan Mepuang di SDN 001 Campalagian Polewali Mandar. Jurnal Pendidikan Karakter, 13 (2), 150-162
  6. Kochhar, S.K. (2008). Pembelajaran Sejarah. Jakarta: PT Grasindo.
  7. Lismawati. (2022). Representasi kearifan Lokal dan Filosofi dalam Syair Lagu Banjar. Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajarannya. 12(2), 342-358
  8. Mentari, Ana, Yanzi, H., & Devi S.P., (2021). Implementasi Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi. Jurnal Kultur Demokrasi. 10(1). 1-8
  9. Miles, Mathew B, & A. Michael Huberman. (1992). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Cetakan I. Jakarta: UI Press
  10. Nadilla, Dewicca Fatma. (2017). The Life Philosophy of the Banjarese as a Value Education in Learning History. Yupa : Historical Studies Journal. 1 (2), 123-136
  11. Permatasari, M, A., (2015). Pengambangan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Hraam Manyarah Waja Sampai Kaputing. Makalah Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Etnopedagogi. 277-284
  12. Putra, M.A.H., Supriatna, N., Wiyanarti, E., & Handy, M.R.H., (2021). The Spirit of WASAKA Values Urang Banjar in Reducing Moral Degradation. Proceeding The 6th International Seminar on Social Studies and History Education (ISSHE). 99-106
  13. Ratnaningtyas, dkk. (2022). Internalisasi Makna Simbolik Nilai Etnopedagogi “Gembyangan Waranggana Tayub” pada Pembelajaran IPS untuk Penguatan Kompetensi Sikap. Dialektika Pendidikan IPS. 2 (2), 181-191
  14. Sanjaya, Winna. (2008) Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Grouf.
  15. Syaharuddin. (2015) Transformasi Nilai-nilai Toleransi Urang Banjar Periode Revolusi Fisik di Kalimantan Selatan. Makalah Seminar Internasional Pendidikan Berbasis Etnopedagogi. 471-488
  16. Wathoni, Kharisul. (2015). Internalisasi Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi. Jurnal Islamika. 15(2), 147-162

Most read articles by the same author(s)