Introduksi Miskonsepsi dan Penyebab Miskonsepsi Peserta Didik pada Sub-Materi Azas Bernoulli Memakai Four-Tier Diagnostic Tes
DOI:
https://doi.org/10.30872/jlpf.v3i1.730Keywords:
Azas Bernoulli, Four-Tier Diagnostic Test, MiskonsepsiAbstract
Penelitian ini dilakukan pada 36 siswa di salah satu SMA di Kabupaten Kutai Kartanegara menggunakan metode penelitian one-shoot research yang bertujuan untuk mengintroduksi dan mengidentifikasi kelemahan konsep yang menjadi penyebab terjadinya miskonsepsi siswa pada sub-materi asas Bernoulli. Instrumen tes yang digunakan pada penelitian ini adalah instrumen four-tier diagnostic test. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan 53% miskonsepsi, dari data ini menandakan masih ada siswa yang mengalami miskonsepsi karena kurangnya pemahaman siswa dalam memahami konsep sub-materi asas Bernoulli sehingga siswa hanya memahami sebatas persamaan-persamaan rumus Bernoulli saja tanpa dipahaminya dengan baik konsep dasar sub-materi tersebut. Guru dapat mengembangkan dan menggunakan four-tier diagnostic test untuk mengurangi miskonsepsi pada peserta didik.
Downloads
References
Alfensianita, C., & Tandililing, E. (2016). Remediasi miskonsepsi siswa pada materi fluida dinamis menggunakan multimedia interaktif di SMA. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 5(11).
Alfiani, A. (2015). Analisis profil miskonsepsi dan konsistensi konsepsi siswa SMA pada topik suhu dan kalor. Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal), 4, SNF2015-IV.
Alfiyah, S., Bakri, F., & Raihanati, R. (2016). Pengembangan Set Praktikum Fluida Dinamis untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) Kelas XI. Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika, 2(2), 47–56.
Amin, N., Wiendartun, W., & Samsudin, A. (2016). Analisis intrumen tes diagnostik dynamic-fluid conceptual change inventory (DFCCI) bentuk four-tier test pada beberapa SMA di Bandung Raya. Prosiding Simposium Nasional Inovasi Dan Pembelajaran Sains (SNIPS), 570–574.
Aprita, D. F., Supriadi, B., & Prihandono, T. (2018). Identifikasi pemahaman konsep fluida dinamis menggunakan four tier test pada siswa SMA. Jurnal Pembelajaran Fisika, 7(3), 315–321.
Balci, Ş., & Gölcü, A. A. (2020). Sosyal medyada kendini açma: Öz saygı, güven ve algılanan faydanın etkinliği üzerine bir inceleme. OPUS Uluslararası Toplum Araştırmaları Dergisi, 16(27), 116–149.
Fariyani, Q., & Rusilowati, A. (2015). Pengembangan four-tier diagnostic test untuk mengungkap miskonsepsi fisika siswa SMA kelas X. Journal of Innovative Science Education, 4(2).
Ferdinand, A. (2014). Metode penelitian manajemen: Pedoman penelitian untuk penulisan skripsi tesis dan desrtasi ilmu manajemen.
Jumini, S. (2018). Gaya aerodinamik dalam penerbangan perspektif QS An-Nahl: 79. Syariati: Jurnal Studi Al-Qur’an Dan Hukum, 4(02), 143–152.
Lubis, M. M. (2012). Analisis aerodinamika airfoil naca 2412 pada sayap pesawat model tipe glider dengan menggunakan software berbasis computional fluid dinamic untuk memperoleh gaya angkat maksimum. E-Dinamis, 2(2).
Mursalin, M. (2014). Meminimalkan miskonsepsi pada materi rangkaian listrik dengan pembelajaran predict-observe-explain. Jurnal Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang, 20(1), 109180.
Nisa, C., & Agung, Y. A. (2014). Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT menggunakan Multisim10 simulations pada mata pelajaran teknik elektronika dasar di SMK Negeri 7 Surabaya. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, 3(2).
Nugraha, M. G., Kaniawati, I., Rusdiana, D., & Kirana, K. H. (2016). Combination of inquiry learning model and computer simulation to improve mastery concept and the correlation with critical thinking skills (CTS). AIP Conference Proceedings, 1708(1), 070008.
Saputri, D. F., & Nurussaniah, N. (2015). Penyebab miskonsepsi pada optika geometris. Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal), 4, SNF2015-IV.
Setiawan, D. (2020). Pengembangan asesmen diagnostik miskonsepsi fluida berformat five-tier untuk mengungkap profil pemahaman konsep siswa. [Master thesis, Universitas Negeri Semarang]. UNNES Repository. http://lib.unnes.ac.id/35248/
Sholihat, F. N., Samsudin, A., & Nugraha, M. G. (2017). Identifikasi miskonsepsi dan penyebab miskonsepsi siswa menggunakan four-tier diagnostic test pada sub-materi fluida dinamik: Azas kontinuitas. Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika, 3(2), 175–180.
Sugiyono, M. (2017). Penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Susanti, S. (2013). Pengembangan perangkat pembelajaran fisika melalui pendekatan CTL untuk meminimalisir miskonsepsi fluida dinamis. JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains), 2(2), 224–230.
Syahrul, D. A. (2015). Identifikasi miskonsepsi dan penyebab miskonsepsi siswa dengan three-tier diagnostic test pada materi dinamika rotasi. Inovasi Pendidikan Fisika, 4(3).
Yadaeni, A., & Kusairi, S. (2016). Studi kesulitan siswa dalam menguasai konsep fluida statis. Pros. Semnas Pend. IPA Pascasarjana UM, 1.
Yuliati, Y. (2017). Miskonsepsi siswa pada pembelajaran IPA serta remediasinya. Bio Educatio, 2(2), 279470.
Zaleha, A. S., & Nugraha, M. G. (2017). Pengembangan instrumen tes diagnostik VCCI bentuk four-tier test pada konsep getaran. Jurnal Pendidikan Fisika dan Keilmuan, 3(1), 36–42.
Zuhri, M. U. H. S. (2014). Penerapan model pembelajaran inkuiri (inquiry learning) menggunakan PhET simulation untuk menurunkan miskonsepsi siswa kelas xi pada materi fluida statis di SMAN Kesamben Jombang. Inovasi Pendidikan Fisika, 3(3).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
JLPF (Jurnal Literasi Pendidikan Fisika) is an Open Access Journal. JLPF allows the author(s) to hold the copyright and to retain the publishing rights. The authors who publish the manuscript in this journal agree to the following terms:
Jurnal Literasi Pendidikan Fisika by Physics Education Program, Universitas Mulawarman is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. This permits anyone to:
1. Share - copy and redistribute the material in any medium or format
2. Adapt - remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.
Under the following terms:
1. Attribution - You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
2. No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.