Main Article Content

Abstract

This research explores the dynamics of social and political life in East Sumatra from 1900 to 1942, focusing on the role of the Sultan, plantations, and Islam. The research employed historical research methods in four steps: heuristic, criticism, interpretation, and historiography. Data were collected from relevant archives, books, articles, and reports on the research topic. The research is grounded in three hypotheses: 1) the Sultan and local elites played a significant role in the development of plantations in East Sumatra; 2) Islam served as a crucial factor in shaping political and social identities in East Sumatra; and 3) conflicts of interest between local elites and the colonial government influenced the dynamics of social and political life in East Sumatra during the studied period.

Keywords

Sultanate plantations Islam East Sumatra

Article Details

How to Cite
Siregar, D. S., & Yasmin, N. (2023). Sultan, Plantations, and Islam: Dynamics of Social-Political Life in East Sumatra (1900-1942). Yupa: Historical Studies Journal, 7(2), 147-160. https://doi.org/10.30872/yupa.vi0.2354

References

  1. Abdurrahman, D. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
  2. Akbar, A. (2018). Perkebunan Tembakau dan Kapitalisasi Ekonomi Sumatera Timur 1863-1930. Jurnal Tamaddun : Jurnal Sejarah Dan Kebudayaan Islam, 6(2). https://doi.org/10.24235/tamaddun.v6i2.3522
  3. Aziz, M. A. (2009). Pemindahan Pusat Pemerintahan Kesultanan Deli dari Labuhan Deli ke Medan Tahun 1915. Jurnal Sejarah Citra Lekha, 2(2), 31–40.
  4. Batubara, T., Asari, H., & Riza, F. (2020). Diaspora Orang Arab Di Kota Medan: Sejarah Dan Interaksi Sosial Komunitas Alawiyyin Pada Abad Ke-20. Mukadimah: Jurnal Pendidikan, Sejarah Dan Ilmu-Ilmu Sosial, 4(2).
  5. Breman, J. (1997). Menjinakkan Sang Kuli: Politik Kolonial Tuan Kebun dan Kuli di Sumatera Timur pada Awal Abad ke-20 (K. S. Toer, Trans.). Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
  6. Firdausy, C. M. (2018). The Sultan and the Colonial State: The Politics of Deli in Sumatra, 1861-1941. New York: Cornell University Press.
  7. Ghani, M. A. (2019). Jejak Planters di Tanah Deli Dinamika Perkebunan di Sumatra Timur 1863–1996 (Cetakan ke-II; H. A. Siregar & T. Panandita, Eds.). Bogor: IPB Press.
  8. Harahap, M. Y. (2017). Sumatera Timur pada Awal Abad ke-20: Politik, Perkebunan, dan Sistem Kekuasaan Kesultanan Deli. Jurnal Sejarah Citra Lekha, 2(1), 23–41.
  9. Kadir, M. A. (2014). Sultan-Sultan Melayu dan Politik Perkebunan di Sumatera Timur (1900-1942). Prosiding Seminar Nasional Sejarah: Sejarah Indonesia Dalam Bingkai Sejarah Asia Tenggara, 1(1), 368–376.
  10. Kartodirjo, S., & Suryo, D. (1991). Sejarah Perkebunan di Indonesia: Kajian Sosial-Ekonomi. Yogyakarta: Aditya Media.
  11. Kuntowijoyo. (2021). Metodologi Sejarah (cetakan V; M. Yahya, Ed.). Yogyakarta: Tiara Wacana.
  12. Lubis, M. A. (2012). Islam, Modernitas dan Politik di Sumatera Timur 1920-1942. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 15(1), 28–43.
  13. Mailin, M. (2016). Perkembangan Islam Di Sumatera Timur (Strategi Komunikasi Politik Sultan Di Asahan). Al-Balagh : Jurnal Komunikasi Islam, 1(1). https://doi.org/10.37064/AB.JKI.V1I1.508
  14. Muhajir, A., Anwar, S., & Sumantri, P. (2020). Jaringan Kereta Api sebagai Sarana Transportasi Pendukung Industri Perkebunan di Sumatera Timur: Peranan Deli Maatschappij dan Deli Spoorweg Maatschappij, 1881-1940. Warisan: Journal of History and Cultural Heritage, 1(1), 1–8. Retrieved from https://mahesainstitute.web.id/ojs2/index.php/warisan/article/view/162
  15. Pelzer, K. J. (1985). Toean Keboen dan Petani: Politik Kolonial dan Perjuangan Agraria 1863-1947 (J. Rumbo, Trans.). Jakarta: Sinar Harapan.
  16. Perret, D. (2010). Kolonialisme dan Etnisitas: Batak dan Melayu di Sumatera Timur Laut. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
  17. Purwanto, B. (2009). Menelusuri Akar Ketimpangan dan Kesempatan Baru: Catatan Tentang Sejarah Perkebunan Indonesia. Retrieved October 17, 2022, from sejarah.fib.ugm.ac.id website: http://wisatadanbudaya.blogspot.com/2009/11/menelusuri-akar-ketimpangan-dan.html
  18. Reid, A. (2011). Menuju sejarah Sumatra: Antara Indonesia dan Dunia (M. Maris, Trans.). Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
  19. Reid, A. (2012). Sumatera: Revolusi dan Elite Tradisional. Jakarta: Komunitas Bambu.
  20. Saragih, M. (2015). Pemerintahan Sultan di Sumatera Timur dan Perubahan Sosial Budaya (1900-1942). Jurnal Sejarah Dan Budaya, 6(1), 56–66.
  21. Sinar, T. L. (1991). Sejarah Medan Tempo Doeloe. Medan: Majlis Adat Budaya Melayu Indonesia.
  22. Sinar, T. L. (2006). Bangun dan Runtuhnya Kerajaan Melayu di Sumatera Timur. Medan: Yayasan Kesultanan Serdang.
  23. Soiman. (2019). Gerakan Pembaruan Pendidikan Al Ittihadiyah Di Sumatera Timur, 1935-1975. Journal of Contemporary Islam and Muslim Societies, 2(2). https://doi.org/10.30821/jcims.v2i2.2752
  24. Suwirta, A. (2002). Buruh Perkebunan Di Sumatera Timur: Sebuah Tinjauan Sejarah. Historia: Jurnal Pendidikan Sejarah, 5(3).
  25. Takari, M., B.S., A. Z., & Dja’far, F. M. (2012). Sejarah Kesultanan Deli dan Peradaban Masyarakatnya. Medan: Universitas Sumatera Utara Press.
  26. Tanjung, M., Daulay, H. P., & Asari, H. (2017). Some Islamic Education Institutions in Deli Kingdom in 1912-1942. IOSR: Journal of Humanities and Social Science, 22(8), 63–70.
  27. Wibowo, G. A. (2015). Kuli Cina di Perkebunan Tembakau Sumatera Timur Abad XVIII. Sejarah Dan Budaya : Jurnal Sejarah, Budaya, Dan Pengajarannya, 9(1), 27–38. https://doi.org/10.17977/UM020V9I12015P27-38
  28. Zed, M. (2014). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.