Main Article Content

Abstract

Artikel ini membahas mengenai dinamika politik kerajaan lokal di sulawesi Selatan dari persekutuan sampai dengan konfrontasi perebutan kekuasan abad XV-XVII. Metode penelitian yang digunakan adalah literature review dengan metode sejarah yakni, heuristic, kritik, interpretasi dan historiografi. Dalam kajian tersebut didapat hasil pembahasan yakni  telah terdapat beberapa kerajaan-kerajaan lokal. Kerajaan-kerajaan lokal tersebut lah yang kemudian menjadi cikal bakal wilayah provinsi Sulawesi Selatan sekarang ini. Sebagai suatu kesatuan wilayah, kerajaan-kerajaan lokal memiliki wilayah kekuasaan yang terbentang dengan batas-batas tertentu yang membatasi wilayah kerajaan yang satu dengan wilayah kerajaan yang lain. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode sejarah, yakni Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi. Berdasarkan literatul tertulis ataupun sumber lisan, kita dapat mengetahui kerajaan-kerajaan yang pernah ada seperti Kerajaan Luwu, Kerajaan Gowa, Bone, Soppeng, Wajo dan beberapa kerajaan lainnya. Kesemua kerajaan-kerajaan tersebut telah menjadi bagian dari institusi penguasa dan kekuasaan di Sulawesi Selatan pada masanya yang awal keberadaannya diawali dengan mitos kemunculan To Manurung (orang yang turun dari langit). Dan dalam perkembangan selanjutnya memunculkan kerajaan Gowa sebagai penguasa yang kemudian tercipta perang Makassar, berkahir dengan kekalahan Gowa beserta sekutunya yang kemudian menampilkan Bone dan Soppeng sebagai penguasa. Secara politik Kerajaan Bone selanjutnya memegang hegemoni kekuasaan sejak berakhirnya Perang Makassar sampai awal abad XX.

Keywords

Politik Kerajaan Sulawesi Selatan

Article Details

How to Cite
Khaeruddin, K. (2022). Dinamika Politik Kerajaan – Kerajaan Lokal di Sulawesi Selatan: Dari Persekutuan Diplomasi Hingga Konfrontasi Perebutan Superioritas (Abad XV-XVII). Yupa: Historical Studies Journal, 6(2), 111-124. https://doi.org/10.30872/yupa.v6i2.1325

References

  1. Abdul Qahhar. (2011). Batarana Tana Bone Matasilompoe Manurungnge ri Matajang. Yayasan Al Muallim.
  2. Ali, A. M. (1969). Bone Selayang Pandang. Dinas Kebudayaan Bone.
  3. Amir, M. (2018). Dinamika Budaya Politik Kerajaan Bone. Pangadereng, 4(2), 237-254.
  4. Andaya, L. Y. (2013). Warisan Arung Palakka. Ininnawa.
  5. Azirah, N., & Irfan, M. (2020). Semangat Heroik dan Kepemimpinan Arung Palakka. Sipatokkong, 1(1), 12-19.
  6. D, S. M. (1992). Sultan Hasanuddin Ayam Jantan dari Ufuk Timur. Balai Pustaka.
  7. Edward L.Poelinggomang dkk. (2004). Sejarah Sulawesi Selatan (Jilid I). Balitbangda.
  8. Gibson, T. (2009). Kekuasaan Raja, Syeikh, dan Ambtenaar. Ininnawa.
  9. Habrianto, S., Madjid, S., & Ridha, R. (2019). Ekspansi Kerajaan Gowa-Tallo Ke Limae Ajatappareng Abad XVI. Pattingalloang, 6(3), 16.
  10. Hafid, A. (1989). Sistem Pemerintahan Kerajaan Bone Abad Ke-17. Universitas Hasanuddin.
  11. Hermin, Ahmadin, & Asmunandar. (2020). Maudu’ Lompoa : Studi Sejarah Perayaan Maulid Nabi Terbesar di Cikoang Kabupaten Takalar (1980-2018). Pattingalloang, 7(3), 284–296.
  12. Kartodirjo, S. (1992). Pengantar Sejarah Indonesia Baru:1500-1900 Dari Emporium Sampai Imperium (Jilid I). Gramedia Pustaka Utama.
  13. Koro, N. (2006). Ayam Jantan Tanah Daeng. Ajuara.
  14. Madjid, D. H. M. S., Najamuddin, D., Patahuddin, D., Amiruddin, D. H., Ridha, D. M. R., Jumadi, D., Ahmadin, D., Junaedah, S., Bahri, Rahman, A., Amirullah, & Bustan. (2018). Pengantar Ilmu Sejarah. FIS Universitas Negeri Makassar.
  15. Malli, R., & Yahy, M. (2021). Studi Komparatif Sistem Pemerintahan Kerajaan Gowa dan Bone dalam Perspektif Otonomi Daerah. Al Urwatul Wutsqa, 10(10), 1-13.
  16. Mattulada. (1998). Sejarah, Masyarakat, dan Kebudayaan Sulawesi Selatan. Hasanuddin University Press.
  17. Mattulada. (2011). Menyusuri Jejak Kehadiran Makassar Dalam Sejarah. Ombak.
  18. Mutmainnah, Najamuddin, & Ridhan, M. R. (2021). Kerajaan Gowa Pada Masa Pemerintahan I Mangarangi Daeng Manrabbia 1593-1639. Jurnal Penikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah, 19(1), 1-10.
  19. Nabba, A. P. P. (2016). Sejarah Kerajaan Tanah Bone. Yayasan Al Muallim.
  20. Patunru, A. D. (1989). Sejarah Bone. Yayasan Kebudayaan Sulawesi Selatan.
  21. Pelras, C. (2006). Manusia Bugis.
  22. Prabowo, M, A., & Kalsum, U. (2021). Te’Seng Accounting As an Alternative in Realizing Sustainable Development Goals. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 12(3), 565-582.
  23. Qahar, A. (2010). Arung Palakka Datu Tungke’na Tana Ugi’E. Yayasan Al Muallim.
  24. Ricklefs, M. . (2010). Sejarah Indonesia Modern 1200-2008.
  25. Sewang, A. M. (2005). Islamisasi Kerajaan Gowa (Abad XVI-XVII).
  26. Yani, A. (2020). Islmisasi di Ajatappareng Abad XVI-XVII. Pusaka, 8(2), 191-210.
  27. Yulia, I. D., Ahmadin, & Amirullah. (2019). Kelompok Tani Je’nemattallasa di Polongbangkeng Utara , Takalar.