Variabel-variabel yang memengaruhi status partisipasi Sekolah Menengah Atas sederajat penduduk usia 16-18 tahun tertua

Authors

  • Ahmad Bakri Politeknik Statistika STIS, Jakarta, Indonesia
  • Yaya Setiadi Politeknik Statistika STIS, Jakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30872/primatika.v13i2.4313

Keywords:

Partisipasi, Sekolah Menengah Atas, Logistik, Multilevel

Abstract

Pada Tahun 2022, Provinsi Kalimantan Barat memiliki capaian APM SMA sederajat di bawah nasional dan menempati posisi kedua terakhir dari provinsi lainnya serta antar kabupaten/kota di dalamnya memiliki capaian yang bervariasi. Hal ini mengindikasikan partisipasi SMA sederajat di Provinsi Kalimantan Barat masih tergolong rendah dan tidak merata. Padahal, pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah memenuhi alokasi minimum APBD untuk pendidikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran umum, variabel-variabel yang memengaruhi, dan kecenderungan pengaruh dari variabel-variabel pada level individual dan kabupaten/kota yang signifikan memengaruhi status partisipasi SMA sederajat. Metode analisis yang digunakan adalah regresi logistik biner multilevel. Dari hasil analisis ditemukan bahwa variabel mendapatkan PIP, jenis kelamin anak, pendidikan KRT, usia anak, klasifikasi tempat tinggal, persentase APBD pendidikan belanja non pegawai dan rasio jumlah SMA sederajat terhadap penduduk usia 16-18 tahun berpengaruh signifikan terhadap status partisipasi SMA sederajat.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amaliah, D. (2015). Pengaruh Partisipasi Pendidikan Terhadap Persentase Penduduk Miskin. Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan, 2(3), 231–239.

Arunatilake, N. (2006). Education participation in Sri Lanka-Why all are not in school. International Journal of Educational Research, 45(3), 137–152. https://doi.org/10.1016/j.ijer.2006.11.001

Aurellin, D., & Sentosa, S. U. (2023). Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Bidang Pendidikan, Pertumbuhan Ekonomi Dan Kemiskinan Terhadap APM (Angka Partisipasi Murni) di Indonesia. Jurnal Kajian Ekonomi Dan Pembangunan, 5(2), 89. https://doi.org/10.24036/jkep.v5i2.14863

Badan Pusat Statistik. (2023). Provinsi Kalimantan Barat Dalam Angka 2023.

Banzragch, O., Mizunoya, S., & Bayarjargal, M. (2019). Education inequality in Mongolia: Measurement and causes. International Journal of Educational Development, 68(July 2018), 68–79. https://doi.org/10.1016/j.ijedudev.2019.04.010

Becker, G. S. (2009). Human Capital : A Theoretical and Empirical Analysis, with Special Reference to Education (3rd ed.). The University of Chicago Press.

Bulotsky-Shearer, R. J., Dominguez, X., & Bell, E. R. (2012). Preschool Classroom Behavioral Context and School Readiness Outcomes for Low-Income Children: A Multilevel Examination of Child- and Classroom-Level Influences. Journal of Educational Psychology, 104(2), 421–438. https://doi.org/10.1037/a0026301

Dores, E., Rosa, Y. Del, & Jolianis. (2015). Pengaruh Angka Melek Huruf dan Angka Harapan hidup terhadap Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia. Pendidikan Ekonomi, 2(2).

Emerson, P. M., & Souza, A. P. (2008). Birth Order, Child Labor, and School Attendance in Brazil. World Development, 36(9), 1647–1664. https://doi.org/10.1016/j.worlddev.2007.09.004

Hakim, A. (2020). Faktor penyebab anak putus sekolah. Jurnal Pendidikan, 21(2), 122–132.

Harlan, J. (2016). Analisis Multilevel. Gunadarma.

Hosmer, D. W., Lemeshow, S., & Sturdivant, R. X. (2013). Applied Logistic Regression (3rd ed., Vol. 47, Issue 4). Jhon Wiley & Sons. https://doi.org/10.2307/2532419

Hox, J. J. (2010). Multilevel Analysis (2nd ed., Vol. 2). Routledge.

Huisman, J., & Smits, J. (2009). Effects of Household- and District-Level Factors on Primary School Enrollment in 30 Developing Countries. World Development, 37(1), 179–193. https://doi.org/10.1016/j.worlddev.2008.01.007

Karini, P. (2018). Pengaruh Tingkat Kemiskinan Terhadap Angka Partisipasi Sekolah Usia 16–18 Tahun di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan, 10(1). https://doi.org/10.1016/j.gexplo.2022.106953

Khairunnisa, K., Hartoyo, S., & Anggraeni, L. (2014). Determinan Angka Partisipasi Sekolah SMP di Jawa Barat. Jurnal Ekonomi Dan Pembangunan Indonesia, 15(1), 91. https://doi.org/10.21002/jepi.v15i1.444

Khusaini, & Muvera. (2020). Prestasi Belajar dan Karakteristik Orang Tua: Studi Perbandingan Sekolah Menengah Atas Perkotaan-Pedesaan. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha, 12(2), 296–310. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPE/article/view/28343

Mukhaiyar, U., Rontos, F., Handoko, K., & Kardiyanti, S. (2022). Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Angka Partisipasi Kasar SMA/Sederajat di Indonesia Menggunakan Regresi Ridge. Euler : Jurnal Ilmiah Matematika, Sains Dan Teknologi, 10(2), 222–234. https://doi.org/10.34312/euler.v10i2.15903

Muttaqin, T. (2020). Four essays on determinants of unequal access to and quality of education. University of Groningen.

Nau Dewa, Y. Y., & Prasetyo, A. (2022). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Partisipasi Sekolah Penduduk Usia 16-18 Tahun (SMASederajat) Di Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2021. Seminar Nasional Official Statistics, 2022(1), 175–184. https://doi.org/10.34123/semnasoffstat.v2022i1.1250

Nurkolis. (2012). Belanja Pendidikan Tersedot Untuk Gaji Pegawai. Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP), 1(1), 1–15. https://doi.org/10.26877/jmp.v1i1.210

Pangesti Arum, A., & Roza Adry, M. (2020). Analisis Determinan Partisipasi Sekolah di Provinsi Jambi. 9, 10–21. http://ejournal.unp.ac.id/index.php/ekosains

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. (2021). RPJMD Perubahan Provinsi Kalimantan Barat (Issue 0561).

Rafique, D., Shaukat, S., Rasul, S., Ahmed, Z., Shahzad, I., & Ali Bhatti, M. (2020). Socio-economic Determinants of School Attendance of Punjab, Pakistan. Economics, 9(1), 8–16. https://doi.org/10.11648/j.eco.20200901.12

Rini, A. R. P. (2012). Kemandirian Remaja Berdasarkan Urutan Kelahiran. Jurnal Pelopor Pendidikan, 3(1), 61–70. http://www.stkippgrismp.ac.id/jurnal-pelopor-pendidikan-2/

Roberts, K. (2009). Opportunity structures then and now. Journal of Education and Work, 22(5), 355–368. https://doi.org/10.1080/13639080903453987

Setiadi, Y., Kurniawan, R., & Diantoro, G. (2017). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketidaktuntasan Belajar 12 Tahun Pada Penduduk Usia 18 Tahun Keatas di Provinsi Papua Barat Berdasarkan Hasil Susenas Tahun 2011 Provinsi Papua Barat.

Simanjuntak, F. N. (2017). Pendidikan Untuk Pembangunan Berkelanjutan. JDP, 10, 169–195.

Sumarno, S. (2019). Angka Partisipasi Sekolah Kasar SMA Rendah Dampak Dari Tingkat Kemiskinan dan Upaya Mengatasinya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Jurnal Dinamika Sosial Budaya, 21(1), 28–36. https://doi.org/10.26623/jdsb.v21i1.1501

Suwartini, S. (2017). Pendidikan Karakter Dan Pembangunan Sumber Daya Manusia Keberlanjutan. Trihayu : Jurnal Pendidikan Ke-SD-An, 4(1), 220–234.

Utami, E. D., & Wicaksono, F. (2019). Determinan partisipasi sekolah di Indonesia: analisis data Susenas tahun 2017. Jurnal Ilmiah WIDYA Non-Eksakta, 1(1), 68–73.

Virdam, F., & Nani Ariani, M. B. (2023). Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Angka Partisipasi Sekolah pada Provinsi di Pulau Sulawesi. Jurnal of Development Economic and Digitalization, 2(1), 20–35.

Woldehanna, T., Jones, N., & Tefera, B. (2006). Children’s Educational Completion Rates and Achievement : Implication Ethiopia’s Second Poverty Reduction Strategy. Young Lives.

Downloads

Published

2024-12-27

How to Cite

Bakri, A., & Setiadi, Y. (2024). Variabel-variabel yang memengaruhi status partisipasi Sekolah Menengah Atas sederajat penduduk usia 16-18 tahun tertua. Primatika : Jurnal Pendidikan Matematika, 13(2), 125–140. https://doi.org/10.30872/primatika.v13i2.4313

Issue

Section

Articles