Analisis kadar alkohol pada tape umbi talas (Colocasia esculenta) dengan variasi merek ragi yang dijual di sekitar kota Samarinda
Abstract
Talas (Colocasia esculenta) tergolong umbi-umbian yang banyak dibudidayakan di Provinsi Kalimantan Timur. Talas mengandung karbohidrat dan unsur mineral yang cukup tinggi. Di Indonesia umbi-umbian sejenis talas selain digoreng, direbus, dan dibuat keripik biasanya oleh masyarakat dibuat sebagai tape sebagai variasi dalam pengolahan bahan. Tape yang difermentasi akan menghasilkan alkohol (etanol), asam laktat, dan hidrogen. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar alkohol yang terdapat pada tape umbi talas dengan variasi penggunaan merek ragi (0,5 g). Analisa alkohol dilakukan menggunakan proses destilasi memanfaatkan perbedaan titik didih dua cairan yang akan dipisahkan. Hasil yang diperoleh dari proses destilasi kemudian diukur menggunakan alkoholmeter untuk mengetahui kadar alkohol pada tape umbi talas sampel. Hasil penelitian menunjukkan kadar alkohol tape talas dengan ragi merek NKL menghasilkan kadar alkohol sebesar 10%, ragi GENDANG 8,7%, dan ragi merek menghasilkan kadar alkohol sebesar 11,3%
Downloads
Copyright (c) 2018 Muflihah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish in this journal agree to the following terms:
- The author retains the copyright and grants the journal right of first publication of the work simultaneously licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal
- The author is able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book) with the acknowledgment of its initial publication in this journal.
- The author is permitted and encouraged to post his/her work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of the published work