Karakteristik trayek pH indikator alami dan aplikasinya pada titrasi asam dan basa

  • Reny Agustina Program Studi Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mulawarman
  • Sitti Rahma Program Studi Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mulawarman
  • Arni Arni Program Studi Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mulawarman
  • Aura Chrismania Sandhira Program Studi Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mulawarman
  • Sukemi Sukemi Program Studi Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mulawarman
Keywords: derajat keasaman, perubahan warna, titrasi

Abstract

Indikator asam basa merupakan senyawa kompleks yang mampu bereaksi dengan asam atau basa yang disertai dengan perubahan warna. Indikator asam basa memiliki trayek pH yang ditunjukkan oleh perubahan warnanya pada kondisi asam dan basa. Penggunaan indikator asam basa sintesis membutuhkan biaya dan dapat mencemari lingkungan sehingga dibutuhkan suatu indikator pengganti yang lebih murah dan ramah lingkungan. Indikator sintesis dapat diganti dengan indikator alami yang dapat dibuat dengan mengekstrak bagian dari tanaman, seperti batang, daun, bunga dan buah. Beberapa jenis dan bagian tanaman seperti buah karamunting, bunga dadap merah, bunga kembang merak, bunga kembang sepatu, bunga rosella, bunga telang, bunga waru, daun adam hawa, kayu secang, ketan hitam, kubis ungu, kulit buah naga, pucuk daun pucuk merah, dan ubi jalar ungu berpotensi sebagai indikator asam basa. Hal ini dapat dilihat dari trayek pHnya, perubahan warnanya, dan aplikasinya pada titrasi asam basa. Indikator asam-basa alami dapat dijadikan laternatif sebagai pengganti indikator asam basa sisntesis.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afandy, M. A., Nuryanti, S., & Diah, A. W. M. (2017). Ekstraksi ubi jalar ungu (Ipomea batatas L.) menggunakan variasi pelarut serta pemanfaatannya sebagai indikator asam-basa. Jurnal Akademika Kimia, 6(2), 79–85. https://doi.org/10.22487/j24775185.2017.v6.i2.9237

Agustin, A., Supardi, K. I., & Sunarto, W. (2018). Pengaruh penggunaan peta konsep berbasis multilevel terhadap pemahaman konsep kimia siswa. Chemistry in Education, 7(2), 8–13. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chemined/article/view/16110

Andarias, S. H. (2018). Potensi organ tumbuhan sebagai indikator asam basa. Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Muhammadiyyah Buton, 4(2), 64–69. https://doi.org/10.35326/pencerah.v4i2.299

Ariwidiani, N. N., Anulus, A., Metriani, P. D., & Diarti, M. W. (2015). Kerinlang (inovasi kertas indikator asam basa dari bunga telang). Journal Analisis Medika Biosains (JAMBS), 2(2), 329–335. https://doi.org/10.32807/jambs.v2i2.44

Dayanti, N., Saputri, S. V., Arit, A., Muharini, R., & Masriani. M. (2020). Natural dyes characterization of local plants as acid-base indicator. EduCehmia: Jurnal Kimia dan Pendidikan, 5(1), 72–86. http://dx.doi.org/10.30870/educhemia.v5i1.7512

Fratauansyah, Nuryanti, S., & Hamzah, B. (2013). Ekstrak bunga waru (Hibiscus tiliaces) sebagai indikator asam-basa. Jurnal Akademika Kimia, 2(1), 11–16. http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JAK/article/view/7720

Gustriani, N., Novitriani, K., & Mardiana, U. (2016). Penentuan trayek pH ekstrak kubis ungu (Brassica oleracea L) sebagai indikator asam basa dengan variasi konsentrasi pelarut etanol. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada, 16(1), 94–100. https://doi.org/10.36465/jkbth.v16i1.171

Hasibuan, M. A., Amran, E. Y., & Susilawati. (2016). Pemanfaatan ekstrak tanaman ketan hitam (Oryza sativa Glutinosa) sebagai indikator asam basa. Jurnal Online Mahasiswa, 3(2), 1–15. https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFKIP/article/view/11138

Mitarlis, Azizah, U., & Yonata, B. (2018). Pemanfaatan indikator alam dalam mewujudkan pembelajaran kimia berwawasan green chemistry. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 3(1), 1–7. https://doi.org/10.26740/jppipa.v3n1.p1-7

Padmaningrum, R. T., Marwati, S., & Wiyarsi, A. (2012). Karakter ekstrak zat warna kayu secang (Caesalpinia sappan L) sebagai indikator titrasi asam basa. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, 3(1), 1–9. http://staffnew.uny.ac.id/upload/131930137/penelitian/B.16.Karakter+Ekstrak+Zat+Warna+Kayu+Secang_Regina+Tutik.UNY_.pdf

Pratama, Y., Prasetya, A. T., & Latifah. L. (2015). Pemanfaatan ekstrak daun jati sebagai indikator titrasi asam-basa. Indonesian Journal of Chemical Science, 4(2), 152–157. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijcs/article/view/6181/4682

Rahmawati, R., Nuryanti, S., & Ratman, R. (2016). Indikator asam-basa dari bunga dadap merah (Erythrina crista-galli L.). Jurnal Akademika Kimia, 5(1), 29–36. http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JAK/article/view/7997

Ratnasari, S., Suhendar, D., & Amalia, V. (2016). Studi potensi ekstrak daun adam hawa (Rheo discolor) sebagai indikator titrasi asam-basa. Chimica et Natura Acta, 4(1), 39–46. https://doi.org/10.24198/cna.v4.n1.10447

Rusiani, A. F., & Lazulva. L. (2017). Pengembangan penuntun praktikum titrasi asam basa menggunakan indikator alami berbasis pendekatan saintifik. Jurnal Tadris Kimiya, 2(2), 159–168. https://doi.org/10.15575/jtk.v2i2.1879

Sukemi, S., Usman, U., Putra, B. I., Purwati, W., Rahmawati, N. N., & Pradani, S. D. A. (2017). Indikator asam basa dari ekstrak etanol pucuk daun pucuk merah (Syzygium oleana). Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia, 2(3), 139–144. https://doi.org/10.20961/jkpk.v2i3.11864

Supriadi, Sakung, J., & Irwan. (2014). Identifikasi flavonoid pada ekstrak bunga kembang merak (Caesalpinia pulcherrima) dan aplikasinya sebagai indikator asam basa. Jurnal Akademika Kimia, 3(2), 295–300. http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JAK/article/view/7783

Suva, M. A. (2014). Opuntia ficus Indica (L.) fruit extracts as natural indicator in acid base titration. Journal of Pharma SciTech, 3(2). 85-87. http://www.pharmascitech.in/admin/php/uploads/63_pdf.pdf

Wasito, H., Karyati, E., Vikarosa, C. D., Hafizah, I. N., & Utami, H. R. (2017). Test strip pengukur pH dari bahan alam yang diimmobilisasi dalam kertas selulosa. Indonesian Journal of Chemical Science, 6(3), 223–229. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijcs/article/view/15116

Waty, J., & Hasby. (2020). Analisis aktivitas antosianin dari buah senggani (Melastoma candidum L.), kulit kopi (Coffea arabica L.) dan ubi jalar ungu (Ipomea batatas L.) sebagai indikator asam basa. Katalis: Jurnal Penelitian Kimia Dan Pendidikan Kimia, 3(2), 1–6. https://doi.org/10.33059/katalis.v3i2.3107

Wirhanuddin, Nurhadi, M., Erwin, Muflihah, Erika, F., & Widiyowati, I. I. (2016). Pengembangan media pembelajaran indikator asam dan basa dari ekstrak zat warna alami dalam pembelajaran

kimia menggunakan model discovery learning di SMA Negeri 5 Samarinda. Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY, 135–142. http://seminar.uny.ac.id/semnaskimia/content/semnas2016

Yazid, E. A., & Munir, M. M. (2018). Potensi antosianin dari ekstrak bunga rosella (Hibischus sabdariffa L) sebagai alternatif indikator titrasi asam basa. Jurnal Sains, 8(15), 1–7. https://journal.unigres.ac.id/index.php/Sains/article/view/664

Yulfriansyah, A., & Novitriani, K. (2016). Pembuatan indikator bahan alami dari ekstrak kulit buah naga (Hylocereus polyrhizus) sebagai indikator alternatif asam basa berdasarkan variasi waktu perendaman. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi, 16(1), 153–160. http://dx.doi.org/10.36465/jkbth.v16i1.178

Published
2022-11-30
How to Cite
Agustina, R., Rahma, S., Arni, A., Sandhira, A. C., & Sukemi, S. (2022). Karakteristik trayek pH indikator alami dan aplikasinya pada titrasi asam dan basa. Bivalen: Chemical Studies Journal, 5(2), 51-56. Retrieved from https://jurnal.fkip.unmul.ac.id/index.php/bivalen/article/view/1822
Section
Articles