Main Article Content

Abstract

Penelitian ini merupakan salah satu dasar dalam pengembangan bahan ajar dengan tujuan mengetahui kebutuhan di lapangan seputar bahan ajar agar dapat menghasilkan bahan ajar yang efektif dan baik. Nilai-nilai kearifan lokal yang dapat diangkat dalam pengembangan bahan ajar ini adalah salah satunya kearifan lokal yang terdapat di Kalimantan Barat salah satunya adalah Tradisi Saprahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif.  Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada beberapa sekolah sampel mengenai kebutuhan akan bahan ajar berbasis sejarah lokal, didapatkan fakta bahwa memang selama ini kebutuhan bahan ajar berbasis sejarah lokal sangat tinggi. Hal ini mendorong peneliti untuk membuat bahan ajar berbasis literasi digital nilai-nilai kearifan lokal pada Tradisi Saprahan sebagai solusi atas minimnya bahan ajar sejarah di sekolah-sekolah setingkat SMA/ SMK.

Keywords

Bahan Ajar Sejarah Literasi Digital Nilai-Nilai Kearifan Lokal pada Tradisi Saprahan

Article Details

How to Cite
Putri, A. E. (2020). Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Berbasis Literasi Digital Nilai-Nilai Kearifan Lokal pada Tradisi Saprahan di Pontianak. Yupa: Historical Studies Journal, 3(1), 1-7. https://doi.org/10.30872/yupa.v3i1.132

References

  1. Azwar, S. 2012. Tes Prestasi: Fungsi Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar Edisi ke-2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  2. Branch, R.M. 2009. Instructional Design: The ADDIE Approach. New York: Springer.
  3. Cunninggsworth, A. 1995. Evaluating and Selecting EFL Teaching Materials. Oxford: Heinemann
  4. Darmadi, H. 2010. Kemampuan Dasar Mengajar. Bandung:Alfabeta
  5. Depdiknas, 2008. Pembelajaran Tuntas, Jakarta, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Dikdasmen.
  6. Dick & Carey. 2009. The systematic design of instruction. New Jersey: Pearson
  7. Djono.2013. Bimbingan dan Konseling Belajar. Surakarta: UNS Press
  8. Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif & Kualitatif. Jakarta: Rajawali Press.
  9. Hamalik, O.2013. Proses belajar mengajar. Jakarta: PT Bumi Akasara
  10. Jannah, U. 2012. Menelusuri Sejarah Asal Mula Balikpapan Melalui Perayaan Erau Balik Delapan Sebuah Kajian Budaya Dan Folkor. Jurnal Premiere Educandum (JPE) P-ISSN : 2088-5350
  11. Kartodirdjo, S.1992. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Penelitian Sejarah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
  12. Kurniawati,T. 2014. Buku Ajar Kependudukan dan Pelayanan KB. Jakarta: EGC
  13. Mukkarromah, N. 2015. Pola Komunikasi Interpersonal Dalam Tradisi Erau di Kutai Kertanegara. Skripsi: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
  14. Richards, J.C. 2001. Curriculum Development in Language Teaching. Cambridge UK: Cambridge University Press
  15. Romiszowski, A.J.1986. Producing Instructional System. Kogan Page: Nichols Publishing Company
  16. Sani,Y.M. 2012. Erau: Ritual Politik dan Kekuasaan. Jurnal Al-Qalam. Vol.18.No 2
  17. Sartini. 2004. Menggali Kearifan Lokal Nusantara Sebuah Kajian Filsafat. Dalam Jurnal Filsafat (Internet). Dapat diunduh dari http://www.search-document.com/pdf/1/kajian-kearifan-lokal-masyarakat-dalam-pengelolaan-sumberdaya-alam-dan-lingkungan.html
  18. Sedyawati, E. 2012. Budaya Indonesia: Kajian Arkeologi Seni dan Sejarah. Jakarta: Rajawali Press
  19. Soebadio, H. 1986. Kepribadian Budaya Bangsa Dalam Ayat Rohaedi, Kepribadian Budaya Bangsa (Local Genius). Jakarta: Dunia Pustaka Jaya
  20. Sudjana, N. 2009. Dasar-dasar proses belajar mengajar. Jakarta: Sinar Baru Algesindo
  21. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
  22. Sukmadinata, N.S. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
  23. Suryana, Y. & Rusdiana. 2015. Pendidikan Multikultural. Bandung: Pustaka Setia
  24. Susanto, A. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenadamedia Grup