Main Article Content

Abstract

Local culture-based education has an important role in character building for students. In a scientific heritage, there are values of wisdom that can be applied in everyday life. The values of this wisdom are reflected in the work of an Acehnese scholar Search Abdurrauf as Singkili, later written in several Manuscripts: Mir'atul Thulab Fe Bag-lubang Ma'ritah Ahkamisy Syar'iyah Lil Mulkil Wahhab and Turjumanul Mustafid. Hence, the history-based learning model of Syech Abdurrauf as a Singkili script was developed. This development is expected to improve students' sense of understanding and awareness about gender equality. From the values listed in Syech Abdurrauf Singkili's text, students are expected to be able to know the value of local wisdom, to develop a pattern of understanding of gender equality awareness both within the scope of school and community, and to raise awareness of equality in Islam. Result: n = 28 and (α) = 0,05, post-test value 0,913, T-test 2,279, n = 200> 0,05, post-test 0,430. There is a significant increase in the study of the development of this model, it is expected that with this model of learning history able, develop a gender equality awareness of the students.

Keywords

learning history model Syech Abduurauf As Singkili gender equality awareness

Article Details

How to Cite
Putra, M. A. A. (2018). History Learning Based on Value of Syech Abdurauf As-Singkili Manuscript to Improve Gender Equality Awareness. Yupa: Historical Studies Journal, 2(1), 55-70. https://doi.org/10.30872/yupa.v2i1.116

References

  1. Abdullah, T. (1966). “Di Sekitar Pengajaran Sejarah yang Reflektif dan Inspiratif”.Sejarah. No. 6 Februari 1996. Jakarta: Gramedia
  2. Abdullah, T., Suryomihardjo, A. (1985). Ilmu Sejarah dan Historiografi Arah dan Perspektif. Jakarta: Gramedia.
  3. Abdurauf al-Fansuri al-Jawi, 1990). Tarjuman Al-Mustafid, cet. IV, Jakarta: Dar Al-Fikr.
  4. Abdurrahman, M. 2012. Pendidikan Bagi Anak Berkualitas Belajar . Jakarta : Rineka Cipta dan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
  5. Adisusilo, S. 2012. Pembelajaran Nilai Karakter : Konstruktivisme dan VCT sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
  6. Agung, L. 2012. “ Implementasi Model Pembelajaran IPS Terpadu : Suatu studi Evaluatif di SMP Kota Surakarta” Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol 18, No.2, hlm 1-22. Surakarta : FKIP Universitas Sebelas Maret.
  7. Ajidar Matsyah. 2013. Jaringan Ulama Ulama dalam Manuskrip. Seminar Serantau Kajian Manuskrip Melayu dan Kearifan Tempatan.
  8. Alberta, Fokus on Inquiry: A Teacher’s Guide to Implementing Inquiry-Based Learning. (Alberta Learning Canada 2004 ) Chapter 1.
  9. Alexon dan Sukmadinata, N. S. 2010 “Pengembangan Model Pembelajaran TerpaduBerbasis Budaya Untuk Meningkatkan Apresiasi Siswa Terhadap Budaya Lokal”. Cakrawala Pendidikan. Th. XXX no.2 hlm.189-203. Bengkulu : FKIP Universitas Bengkulu dan Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
  10. Amin, M., (1987), Mengajar Ilmu pengetahuan alam (IPA) dengan menggunakan metode discovery dan inkuiri, Yogyakarta. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan dan Tinggi.
  11. Anderson, L. W. & Krathwohl, D. R. 2010. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
  12. Ankersmit, F. R. 1987. Refleksi tentang Sejarah: Pendapat-Pendapat Modern tentang Filsafat Sejarah. Jakarta: Gramedia..
  13. Arabi, Muhyiddin Ibn 1980, Fushûsh al-Hikam, Beirut: Dâr al-Kitab al-Arabi.
  14. Arends, R. 2008. Learning To Teach. Terjemahan oleh H. P. Soetjipto dan M. S. Soetjipto. Edisi Ketujuh. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
  15. Arifin, Z. 2014. Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Produser. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
  16. Arikunto, S., Suhardjono, dan Supardi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara.
  17. Depdikbud.
  18. Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
  19. Djaali. 2013. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara.
  20. Djamarah, S. B. 2012. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya : Usaha Nasional.
  21. Donald Ary, Dkk. Introduction to research in education, Terj. Arif Furqon (Surabaya: UsahaNasional, 1982)
  22. Echols, John M. dan Hassan Shadily, 1983, Kamus Inggeris Indonesia, Cet. I; Jakarta: Gramedia, cet. X.
  23. Elmubarok, Z. 2009. Membumikan Pendidikan Nilai. Bandung : Alfabeta.
  24. Emi Suhaimi, Wanita Aceh dalam Pemerintahan dan Peperangan ,Banda Aceh:Gua Hira, 1993
  25. Eriyanto. 2004. Analisis Wacana, Pengantar Analisis Isi Media. Yogyakarta : LKIS
  26. Fakih, Mansur 1996, Analisis Gender dan Transformasi Sosial.Cet. I;Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  27. Fang. Y Liaw.2010. Sejarah Kesustraan Melayu Klasik. Jakarta : Obor
  28. Fathurrahman, Oman. Tarekat Syattariyah di Minangkabau. Prenada media Jakarta. 2008
  29. Fatturhaman. Oman. 2001. Naskah dan Rekonstuksi Islam Lokal : Ithaf al Dhaki bi Sharh al Tuhfah al – Mursalah Ilah Ruh al – Nabi ( Karya Ibrahim al - Kurani), dalam : M Yusuf dkk, penelitian Naskah Nusantara dari Sudut Padang Kebudayaan Nusantara. Padang : Fakultas Sastra UNAND.
  30. Fatturhaman. Oman.1999 .Tanbi Al- Masyi, Meyoal Wujud : Kasus Abdurrauf Singkel di Aceh Abad 17. Bandung : EFEO & Mizan.
  31. Gall. M. D.Gall, J. P. & Borg, W. R. 2003. Educational Research: An Introduction. New York: Longman.
  32. Gottschalk, l. (1973). Mengerti Sejarah. Jakarta: UI Press.
  33. Hadi, Abdul WM. Tasawuf yang tertindas, paramadina jakarta.2001
  34. Hall, B. 1973. Value Clarification as Learning Process. New York: Paulist Press.
  35. Hamalik, O. 2012. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT Bumi Aksara.
  36. Hamka. Tasawuf Modern . Jakarta. Pustaka Panjimas. 1983
  37. Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta : Insan Madani.
  38. Hasan, H. S. (1995). Pendidikan Ilmu Sosial. Jakarta: Proyek Pendidikan Tenaga
  39. Hasan, H. S. (1999). “Pendidikan Sejarah untuk Membangun Manusia Baru Indonesia”. Mimbar Pendidikan. Nomor 2, Tahun XVIII, 1999. Bandung: University Press IKIP Bandung.
  40. Hasan, H.S. (2003). “Strategi Pembelajaran Sejarah pada Era Otonomi Daerah sebagai Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi” dalam Sjamsuddin, H.& Suwirta, A. Historia Magistra Vitae: Menyambut 70 Tahun Prof. Dr. Hj.Rochiati Wiriaatmadja, M.A. Bandung: Historia Utama Press.
  41. Hasjmi, A. 1980. Syech Abdurrauf Syiah Kuala, Ulama Negarawan yang Bijaksana, dalam Universitas Syiah Kuala Menjelang 20 Tahun. Medan
  42. Hasjmy. A. 1977. 59 Tahun Aceh Merdeka di Bawah Pemerintahan Ratu, Jakarta: Bulan Bintang.
  43. Hill, C. P. (1956). Saran-Saran tentang Mengajar Sejarah.Terj. Hasan Wirastina. Jakarta: Kepustakaan Perguruan Kementrian PP dan K.
  44. Hogan, C. F. 2007. Facilitating Multicultural Groups : A Practical Guide. Philadelphia, PA : Kogan Page.
  45. Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor : Ghalia Indonesia.
  46. Howe, L. W & Howe, M. M. 1975. Personalizing Education: Values Clarification and Beyond. New York City. Hart Publishing Company, Inc.
  47. Huda, M. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran : Isu-isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
  48. Ibrahim, M., Rachmadiarti, F., Nur, M., dan Ismono 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : Unesa University Press.
  49. Illich, Ivan. 2001, Matinya Gender.Cet. III, Yogyakarta: Pustaka Belajar.
  50. Isjoni. 2012. Cooperative Learning : Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung : CV Alfabeta.
  51. Joyce, Weil & Calhoun. Models of Teaching Model-model Pengajaran. Edisi Kedelapan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
  52. Karli, H. dan Yuliariatiningsih, M.S. (2003). Model-Model Pembelajaran. Bandung : Bina Media Informasi.
  53. Kartodirdjo, S. (1992). Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia
  54. Kemendiknas Balitbang Puskur. 2010. Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter BAngsa Pengembangan Pendidikan Kewirausahaan. Jakarta : Kemendiknas Balitbang Puskur.
  55. Kertih, I. W. 2003. “Pengembangan Model Pembelajaran IPS Berwawasan Sosial Budaya Untuk Meningkatkan Literasi Sosial Budaya pada Siswa Sekolah DAsar di KAbupaten Buleleng”, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, th. XXXVI, no.2 hlm. 1-13. Singaraja : IKIP Negri Singaraja..
  56. Ketelhut. D.J. 2004. Inquiry Learning in Multi-User Virtual Environment (Harvard Graduation School of Education ).
  57. Kobayashi, H. (2010). Self-awareness and mental perception. Journal Indian Philosophy.
  58. Lickona, T. 2012. Mendidik Untuk Membentuk Karakter : Bagaimana Sekolah dapat Memberikan Pendidikan tentang Sikap Hormat dan Bertanggungjawab. Jakarta : Bumi Aksara.
  59. Lie, A. 2005. Cooperative Learning: Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo
  60. Lindsey, Linda L. 1990, Gender Roles a Sociological Perspective, New Jersey: Prentice Hall.
  61. Lips, Hilary M. 1993, Sex & Gender an Introduction, California, London, Toronto: Mayfield Publishing Company.
  62. Molenda, M. In search of the ellusive ADDIE model. Performance improvement, 42 (5), 34-36. Submitted for publication in A. Kovalchick & K. Dawson, Ed’s, Educational Technology: An Encyclopedia. Copyright by ABC- Clio, Santa Barbara, CA, 2003. (http://www.indian.edu)
  63. Muchtar, S. Al. 2007. Epistemologi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung : Gelar Pustaka Mandiri.
  64. Muin, H. Abd. 1992, Fiqih Siyasah; Konsepsi Kekuasaan Politik dalam Al’Qur’an Cet. I; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
  65. Mulyasa. E. 2005. Menjadi Guru Profesional. Cet 3. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
  66. Mulyoto. 2014. Materi Kuliah Desain dan Model Pembelajaran. Surakarta: Magister Pendidikan Sejarah FKIP UNS.
  67. Musyrifah Sunanto,2007. Sejarah Peradaban Islam Indonesia, Jakarta : Rajagrafindo Persada.
  68. Rochat, P. (2003). Five levels of self-awareness at the unfold early in life. Consciousness and Cognition
  69. seminar Kesadaran Sejarah di UNS, Surakarta, 5 Mei 1991.
  70. Steffe Leslie P. & Gale J. (Eds.) (1995). Constructivism in education. Hillsdale, NJ: Lawrence Erlbaum.
  71. Sudjana, N. 2013. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo.
  72. Sudjana, N. 2014 Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT Remaja Rosdakarya.
  73. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung. CV Alfabeta.
  74. Sukmadinata, N. S. 2013. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
  75. Sukmadinata, N. S. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
  76. Sulaiman. Isa M. Sejarah Aceh, Sebuah Gugatan Terhadap Tradisi. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta. 1997.
  77. Sulasmono, B. S. 2003. “Mengembangkan Kecerdasan Antar Pribadi Melalui Belajar Kooperatif”. Academika Edisi No.2 Tahun I 200. Salatiga: Dewan Pendidikan kota Salatiga.
  78. Suparno, P. (2001). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta : Kanisius.
  79. Suprijono, A. 2012. Cooperative Learning : Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. .
  80. Suryo, D. “Kesadaran Sejarah Sebuah Tinjauan”, makalah disampaikan dalam
  81. Susanto, A. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta : Kencana Prenadamedia Group.
  82. Susilo. 2004. Inquiry in English For Young Learners Class: Enhancing Children's Creativity and Critical Thinking. ( jurnal pendidikan dam pembelajaran ).
  83. Toplak, M., & Tannock, R. Time perception; modality and duration effect in ADHD. Journal of abnormal child psychology.
  84. Von Glasserfield, E. (1995). A constructivist approach to teaching. In L. Steffe & J. Gale (Eds.), Constructivism in education (pp. 3-16). Hillsdale, NJ: Lawrence Erlbaum.
  85. Winataputra, U. S., Pannen, P., Andriyani, D., Mustafa, D., Delfi, R., dan Suciati. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka.
  86. Wiriatmadja, R. (1998). “Landasan Filosofis Kurikulum Pembelajaran Sejarah
  87. Wiriatmadja, R. 2014. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
  88. Yaumi, M. 2014. Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran : Disesuaikan dengan kurikulum 2013. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.