MENGAKAR DALAM KEBERLANJUTAN: PERUBAHAN SISTEMIK DALAM PRAKTIK PERTANIAN LOKAL MELALUI INOVASI SOSIAL PROGRAM “MANTAP BETUL, BAH”
DOI:
https://doi.org/10.30872/ls.v6i1.5382Keywords:
Inovasi Sosial, CSR, Pertanian Berkelanjutan, Perubahan Sistemik, Pulau BunyuAbstract
Program “Mantap Betul, Bah” merupakan inovasi sosial berbasis komunitas yang diinisiasi melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL/CSR) oleh Pertamina EP Bunyu Field. Program ini hadir sebagai solusi terhadap tantangan ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan di Pulau Bunyu, Kalimantan Utara, sebuah wilayah kepulauan yang rentan terhadap krisis ekologis dan keterbatasan sumber daya. Melalui pemanfaatan sumber daya lokal seperti akar pakis, kotoran hewan burung walet, botol plastik bekas, serta teknologi tepat guna berupa sistem pemanenan air hujan, program ini membentuk ekosistem pertanian hidroponik dan konvensional yang ramah lingkungan dan inklusif. Pendekatan partisipatif serta integratif dalam pelaksanaan program ini menghasilkan dampak multidimensi meliputi peningkatan kesejahteraan, pelestarian lingkungan, penguatan ekonomi lokal, hingga pembentukan kebijakan desa. Analisis dengan kerangka Social Innovation Spiral dan Sustainability Compass menunjukkan bahwa Mantap Betul, Bah telah mencapai tahap perubahan sistemik (systemic change), ditandai dengan efisiensi biaya produksi, peningkatan kapasitas kelompok rentan (lansia dan pemuda), serta pelembagaan praktik berkelanjutan melalui regulasi desa. Dengan demikian, inovasi ini tidak hanya menciptakan solusi teknis, tetapi juga mendorong transformasi sosial dalam sistem pertanian lokal.
Downloads
References
Arzita, R. (2023). Pemanfaatan Akar Pakis dan Guano sebagai Media Tanam dan Pupuk Organik. Jurnal Inovasi Pertanian Tropika.
Asian Development Bank. (2021). Indonesia Agriculture Sector Assessment. ADB Publications.
Bowen, G. A. (2009). Document analysis as a qualitative research method. Qualitative Research Journal, 9(2), 27–40. https://doi.org/10.3316/QRJ0902027
Caulier-Grice, J., Mulgan, G., & Murray, R. (2012). The Open Book of Social Innovation. Nesta.
CIFOR. (2015). Land Degradation and Sustainable Agriculture in Indonesia. Center for International Forestry Research.
Creswell, J. W., & Poth, C. N. (2018). Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five Approaches (4th ed.). SAGE Publications.
FAO. (2023). Indonesia: Strategic Irrigation and Horticulture Development. Food and Agriculture Organization.
Kementerian Pertanian RI. (2020). Statistik Pertanian Hortikultura Nasional.
Musahidin, M., et al. (2022). Pengaruh Bokashi Guano terhadap Pertumbuhan Sawi. Jurnal Wahana Pendidikan, 8(1), 1–12.
Nasikh, M., Kamaludin, K., Narmaditya, B. S., & Wibowo, A. (2021). Agricultural land resource allocation to develop food‑crop commodities. Heliyon, 7(6).
Nirwan, R. (2021). Pemanfaatan akar pakis sebagai media tanam alternatif ramah lingkungan. Balai Penelitian Tanaman Hortikultura.
OECD. (2023). Agricultural Policy Monitoring and Evaluation: Indonesia.
Purwanto, H. (2015). Silika dalam Akar Pakis sebagai Pendorong Pertumbuhan Tanaman. Jurnal Tanah dan Lingkungan Tropika.
Rapley, T. (2007). Doing Conversation, Discourse and Document Analysis. SAGE Publications.
Suwondo, B., & Arifin, B. (2020). Ekologi Pertanian Kalimantan dan Tantangan Deforestasi. Jurnal Sosial Ekonomi Kehutanan, 17(3), 101–115.
PT Pertamina EP Bunyu Field. (2024). Laporan inovasi sosial tahun 2024 Program Mantap Betul, Bah! (Media Tanam Akar Pakis untuk Bunyu Pertanian Unggul, Baskom Air Hujan)
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Kartika Kusumaningrum, Nurhadi Muslim, Kartika Kusumaningrum, Ratna Fitriana Dewi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.



