KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI ENDEMIK MELALUI ECOLOGY, SOCIO-ECONOMIC, DAN SOCIO-CULTURAL APPROACH (STUDI PADA TAMAN KEHATI KOKOLOMBOI, SULAWESI TENGAH)

  • Achmad Setiadi PT Pertamina EP Donggi Matindok Field
Keywords: Konservasi; Endemik; pendekatan ekologi, Pendekatan Sosial Ekonomi; Pendekatan Sosial Budaya

Abstract

Indonesia merupakan negara mega biodiversitas yang memiliki banyak keanekaragaman hayati dan keunikan geografisnya membuat ekosistem yang dihuni berbagai flora dan fauna yang hanya ada di Indonesia (endemik). Salah satu wilayahnya adalah Pulau Sulawesi, tepatnya Taman Kehati Kokolomboi yang didiami satwa Tarsius Pulau Peleng (Tarsius pelengensis) dan Gagak Banggai (Corvus unicolor) yang statusnya langka akibat adanya degradasi wilayah dan kebiasaan perburuan masyarakat. Oleh karena itu, dilakukanlah penelitian tindakan atau action research guna mengatasi keberlangsungan kelestarian ekosistem khususnya yang bersifat endemik agar tidak punah. Upaya ini diinisiasi oleh PT Pertamina EP Donggi Matindok Field bekerja sama dengan berbagai pihak pemangku kepentingan atau stakeholder sebagai bentuk tanggung jawab sosial atau CSR dan upaya menjaga pemanfaatan sumber daya secara berlanjut. Pendekatan melalui Ecology, Socio-Economic, dan Socio-Cultural Approach dinilai sesuai dengan orientasi kepentingan seluruh stakeholder. Pendekatan tersebut menjadi dasar pengembangan beberapa kegiatan sejak tahun 2020 hingga saat ini yang mampu memberikan hasil berupa dampak positif terhadap kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Namun, dalam giat ini tidak serta merta berjalan secara mulus, terdapat beberapa kendala yang perusahaan hadapi seperti sulitnya medan atau kondisi jalan menuju lokasi serta tidak mudah pula megubah mindset masyarakat yg awalnya lebih berorientasi pada eksploitasi hutan kini beralih menjaga hutan melalui konservasi taman kehati

Downloads

Download data is not yet available.

References

Armanda, Anggraeni Dan Tri Wahyuni. 2020. Populasi Dan Karakterisasi Fenotip Kantong Semar (Nepenthes Spp.) Di Taman Keanekaragaman Hayati Hutan Pelawan Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Media Konservasi Vol. 25 No. 1 April 2020: 89-97
[BAPPENAS] Badan Perencana Pembangunan Nasional.1993. Biodiversity Action Plan for Indonesia. Jakarta: BAPPENAS.
Cecep Kusmana, Agus Hikmat. 2015. The Biodiversity of Flora in Indonesia. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol. 5 No. 2 (Desember 2015): 187-198
Departemen Kehutanan. 2003. 41 Taman Nasional di Indonesia. Departemen Kehutanan. Jakarta.
Dachi, C. S., & Djakman, C. D. (2020). Penerapan Stakeholder Engagement dalam Corporate Social Responsibility: Studi Kasus pada Rumah Sakit Mata X. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan, 8(2), 291-306.
Edy Suwandi, S. K. M., & KL, M. (2022). Metodologi Penelitian. PT. Scifintech Andrew Wijaya.
Handoyo, Sitanggang. 2006. Perawatan Praktis Kantong Semar. Jakarta: PT. Grafindo Persada
Indra A. S. L. P. Putri dan Merryana Kiding Allo. 2009. Degradasi Keanekaragaman Hayati Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (Biodiversity Degradation Of Rawa Aopa Watumohai National Park). DOI: 10.20886/jphka.2009.6.2.169-194
Kissinger. 2013. Bioprospeksi hutan kerangas: Analisis Nepenthes gracilis Korth sebagai stimulus konservasi [disertasi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Latupapua, L., & Sahusilawane, J. (2023). Upaya Perlindungan Satwaliar Untuk Mempertahankan Keanekaragaman Hayati Di Negeri Hutumuri, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon. Maanu: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 20-25.
Mansur M. 2012. Laju penyerapan CO2 pada kantong semar (Nepenthes gymnamphora Nees) di Taman Nasional Halimun Salak, Jawa Barat. Jurnal Teknik Lingkungan. 13(1):59-65.
Monteiro, N. B. R., da Silva, E. A., & Neto, J. M. M. (2019). Sustainable development goals in mining. Journal of Cleaner Production, 228, 509-520.
Rifai MA, Rugayah, Widjaja EA (Eds.). 1992. Tiga Puluh Tumbuhan Obat Langka Indonesia. Penggalang Taksonomi Tumbuhan Indonesia, Bogor.
Saribanon, N. (2021). Mendorong Inovasi Untuk Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Banggai.
Suripto, B.A. 2000. Keanekaragaman hayati di pukau-pulau kecil di Indonesia: asal-usul mereka, statusnya kini dan nasibnya yang akan datang. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Ekosistem Pantai Dan Pulau. Pulau Kecil Dalam Konteks Negara Kepulauan. Yogyakarta : Fakultas Geografi UGM.
Ulfatin, N. (2022). Metode Penelitian Kualitatif Di Bidang Pendidikan: Teori dan Aplikasinya. Media Nusa Creative (Mnc Publishing).
Wira Rahardi, Rizal M. Suhardi.2016. Keanekaragaman Hayati dan Jasa Ekosistem Mangrove Di Indonesia.Prosiding Symbion (Symposium on Biology Education), Prodi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Ahmad Dahlan, 27 Agustus 2016 hal 500- 510.
Yudiantoro, D. F., Rahmad, B., Jatmiko, S., Rizkiyanto, Y., & Paramita Haty, I. (2022). Ilmu Lingkungan Panas Bumi, Geologi Pertambangan Mineral, Migas, Batubara.
Zakariah, M. A., Afriani, V., & Zakariah, K. M. (2020). Metodologi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Action Research, Research and Development (R N D). Yayasan Pondok Pesantren Al Mawaddah Warrahmah Kolaka.
Zuhud EAM, Haryanto. 1994. Pelestarian Pemanfaatan Keanekaragaman Tumbuhan Obat Hutan Tropika Indonesia. Fakultas Kehutanan IPB, Bogor.
Published
2023-06-13
Section
Articles