Analisis Tuturan Mantra Upacara Nutuk Beham Masyarakat Suku Kutai Adat Lawas Desa Kedang Ipil Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur

Main Article Content

Meita Setyawati

Abstract

Suku Kutai Adat Lawas memiliki suatu kebudayaan yaitu melaksanakan tradisi Upacara Nutuk Beham yang diadakan setiap tahun pada masa Ngattam (panen padi gunung), salah satunya seperti yang dilaksanakan di Desa Kedang Ipil, Kecamatan Kota Bangun. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui tata cara Nutuk Beham pada masyarakat Suku Kutai Adat Lawas di Desa Kedang Ipil; (2) Untuk mengetahui nilai kearifan lokal apa sajakah yang terdapat dalam upacara Nutuk Beham pada masyarakat Suku Kutai Adat Lawas di Desa Kedang Ipil. (3) Untuk mengetahui makna Nutuk Beham pada masyarakat Suku Kutai Adat Lawas di Desa Kedang Ipil. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif menggunakan teknik observasi, wawancara, rekam dan menyimak. Fungsi mantra Upacara Nutuk Beham Suku Kutai Adat Lawas berdasarkan hasil analisis fungsinya yakni (1) Fungsi mantra sebagai pengendali social (nasihat); (2) Fungsi mantra siebagai pengingat (peringatan); (3) Fungsi mantra sebagai toleransi; (4) Fungsi mantra sebagai sarana untuk berdoa. Berdasarkan analisis data yang dilakukan adalah ritual mamang (menuturkan mantra) yang dilakukan oleh pemamang (pelaku). Tujuan dari upacara sakral Nutuk Beham adalah komunikasi antara pemamang kepada leluhur atas panen yang sudah di hasilkan serta ungkapan syukur masyarakat Suku Kutai Adat Lawas dan memberi makan kepada roh-roh yang sudah meninggal yang disebut ngasapi. Hasil penelitian yang diperoleh dari analisis data yang telah dilakukan penulis, maka ditemukan hasil penelitian berupa (1) Mantra yang terdiri dari atas beberapa rangkaian kata yang memiliki unsur irama dan rima; (2) Bersifat lisan, sakti atau magis; (3) Bersifat asoferik (Bahasa khusus anatara pembicara dan lawan bicara); (4) Kata-kata yang digunakan kurang umum dalam kehidupan sehari-hari.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Setyawati, M. (2023). Analisis Tuturan Mantra Upacara Nutuk Beham Masyarakat Suku Kutai Adat Lawas Desa Kedang Ipil Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. Adjektiva: Educational Languages and Literature Studies, 6(1), 25-33. https://doi.org/10.30872/adjektiva.v6i1.2112
Section
Articles

References

Andalas, E. F., dan Sulistyorini. 2017. Sastra Lisan. Malang: Madani.
Aswinarko.2015. Kajian Deskriptif Wacana Mantra, Vol. 5.No. 2.
Daulay, Syahnan. 2012. Pembinaan Pengembangan, dan Pelindungan Bahasa Indonesia. Bandung: Citapustaka Media Perintis.
Keesing, R. M. (2014). Teori -Teori Tentang Budaya. Jurnal Antropologi Indonesia, 1-30.
Meleong, Lexy J. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Miles, M.B & Huberman A.M. 1984, Analisis Data Kualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. 1992. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Moleong, L. J. 1998. Proses dan Kebudayaan yang menjadi Latar Penelitian Setempat. Bandung: Remaja Rosda.
Rampan, Korrie Layun. 2014. Mantra, Syair, dan Pantun: Di Tengah Kehidupan Dunia Modern. Bandung: Yrama Widya.
Ranjabar, Jacobus. 2006. Sistem Sosial Budaya Indonesi: Suatu pengantar. Bogor: PT Ghalia Indonesia.
Sibarani, Robert. 2012. Kearifan Lokal Hakikat, Peran Dan Metode Tradisi Lisan. Jakarta Selatan: Asosiasi Tradisi Lisan (ATL).
Sibarani, Robert. 2015. Pendekatan Antropolinguistik Terhadap Kajian Tradisi Lisan. Jurnal Ilmu Bahasa, Vol. 1 (1). 1-17.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Thohir, M. (2007. Memahami Kebudayaan: Teori, Metodelogi, dan Aplikasi. FASINDO
Kaelan. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Interdisipliner. Paradigma: Yogyakarta.