MEMPERTAHANKAN KARET, MENOLAK SAWIT: RASIONALITAS TINDAKAN MASYARAKAT KAMPUNG LINGGANG MELAPEH MENOLAK ADOPSI TANAMAN KOMODITAS BARU
DOI:
https://doi.org/10.30872/ls.v3i2.1999Keywords:
Tindakan rasional, penolakan, perkebunan sawitAbstract
Maraknya alih fungsi lahan menjadi perkebunan kelapa sawit menuai polemik masyarakat di Kampung Linggang Malapeh. Polemik ini membagi masyarakat kedalam dua kelompok yang menerima dan yang menolak lahan kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan mengetahui rasionalitas tindakan masyarakat Kampung Linggang Melapeh dalam mempertahankan perkebunan karet untuk menolak perkebunan kepala sawit. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang berfokus pada rasionalitas tindakan masyarakat dalam mempertahankan perkebunan karet dan menolak perkebunan kelapa sawit. Data yang digunakan adalah data primer dan data skunder yang dikumpulkan melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis melalui teknik reduksi data, display data, lalu dibuat kesimpulan. Temuan penelitian ini menggambarkan rasionalitas tindakan kelompok masyarakat yang menolak perkebunan kelapa sawit didasarkan atas alasan kerusakan lingkungan dan pelestarian perkebunan karet. Secara rasional kelompok masyarakat yang menolak perkebunan kelapa sawit tidak ingin mengambil resiko kerugian, dan berpikir agar lingkungan tetap terjaga. Maka dari itu masyarakat memilih untuk tetap bertahan pada perkebunan karet yang dimiliki.
Downloads
References
Badan Pusat Statistik. (2015). “Produksi Perkebunan Menurut Jenis Tanaman dan Kabupaten/Kota (Ton), Tahun 2015”, diakses pada tanggal 10 September 2021 pada pukul 18.37
Christy, & Firdhy, E. (2020). “Indonesia Merupakan Negara Penghasil Minyak Kelapa Sawit Terbanyak”. TEMPO.CO. diakses pada tanggal 14 September 2021
Gapki. (2017). Perkembangan Mutakhir Industri Minyak Sawit Indonesia. Gapki News. https://gapki.id/news/3971/perkembang n-mutakhir-industri-minyak-sawit indonesia. Diakses pada tanggal 14 September 2021 pukul 01.40.
Hasan, M. I. (2004). Teori Pengambilan Keputusan. Jakarta: Ghalia Indonesia,
Independen. (2016). Kampung Linggang Melapeh Pilih Ekowisata Dibanding Sawit.
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta
Kusnandar, & Viva, B. (2019). “Di Mana Lahan Sawit Terluas di Indonesia?”. Databoks. https://databoks.katadata.co.id/datapubl sh/2019/09/10/di-mana-lahan-sawit terluas-di-indonesia, diakses pada tanggal 10 September 2021 pada pukul 18:10.
Ritzer, G. & Goodman, D. J. (2013). Teori Sosiologi, dari teori klasik Sampai Perkembangtan Mutakhir Teori Sosial Postmodern. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Sukapti, Mrs. (2019). Oil Palm Plantation PIR Model: The Power Relationship between Planters and Company. 237 239. https://doi.org/10.2991/ICORSIA 18.2019.57
Sukapti, S., & Murlianti, S. (2021). Meningkatkan Kesadaran Ekologis Warga di Kawasan Tepian Sungai Karang Mumus di Kota Samarinda. Jurnal Abdimas Mahakam, 5, 131–139. https://doi.org/10.24903/jam.v5i2.1411
https://independen.id/read/ekonomi/77/ Kampung-linggang-melapeh-pilih ekowisata-dibanding-sawit.html, diakses pada tanggal 10 September 2021 pukul 19.14.
The Agriculture News. (2019). “5 Negara Terbesar Tujuan Ekspor Kelapa Sawit Indonesia 2019”. https://theagrinews.com/5-negara terbesar-tujuan-ekspor-kelapa-sawit indonesia-2019/. Diakses pada tanggal 14 September 2021 pukul 02.20.