Senyawa metabolit sekunder dan bioaktivitas dari ekstrak tumbuhan hutan tropis Sulawesi Selatan

  • Muharram Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar, Indonesia
  • Iwan Dini Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar, Indonesia
  • Adnan Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar, Indonesia
  • Ahmad Fudhail Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar, Indonesia
Keywords: tumbuhan tropis, metabolit sekunder, bioaktifitas

Abstract

Hutan tropis Sulawesi Selatan kaya dengan keanekaragaman tumbuhan, yang merupakan gudang senyawa  kimia yang sangat potensial sebagai bahan baku obat-obatan. Beberapa tumbuhan tropis tersebut telah dibuktikan secara ilmiah mengandung senyawa aktif, diantaranya tumbuhan tahiayam (Lantana camara Linn), tapak dara (Cataranthus roseus), buni (Antidesma bunius (L) Spreng), Jamblang (Spzgium cumini L), dan Bintaro (Cerbera manghas). Dari ekstrak tumbuhan tropis tersebut telah diperoleh beberapa senyawa metabolit sekunder, yaitu:  β-sitosterol [1], brusin [2],  vinblastin [3], asam 22-β-dimetilakriloiloksi-3-oksooleana-12-ena-28-oat [4], barbatumol [5], antidesmon [6], pektolinarigenin [7], dan lain-lain. Hasil uji bioaktivitas ekstrak tumbuhan  Tahiayam  memperlihatkan aktivitas sebagai antibakteri, antiseptik dan telah berhasil dibuat salep dan plaster yang efektif sebagai obat luka. Ekstrak tumbuhan Tapak dara memiliki bioaktivitas sebagai antifertilitas dalam bentuk antiimplantasi, sehingga dapat digunakan sebagai bahan anti hamil. Ekstrak Tumbuhan Buni dan Jamblang bersifat sebagai antioksidan dan anti inflamatori.  Ekstrak Tumbuhan Bintaro memiliki bioaktifitas sebagai antifungi dan pestisida nabati

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2017-12-01
Section
Articles