Komparatif kemampuan menyelesaikan soal barisan dan deret berdasarkan taksonomi solo menurut jenis kelamin siswa kelas XI
Comparation of eleventh-grade students ability to complete sequences and series based on solo taxonomy by gender
DOI:
https://doi.org/10.30872/msgk.v2i1.755Keywords:
Komparatif, Kemampuan, Menyelesaikan Soal, Barisan dan Deret, Taksonomi SOLO, Jenis KelaminAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menyelesaikan soal barisan dan deret berdasarkan taksonomi SOLO menurut jenis kelamin siswa kelas XI IPA SMA Islam Terpadu Granada Samarinda tahun ajaran 2019/2020. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian komparatif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA A sebanyak 21 siswa dan kelas XI IPA B sebanyak 22 siswa. Sedangkan objek penelitiannya adalah kemampuan menyelesaikan soal materi barisan dan deret berdasarkan taksonomi SOLO menurut jenis kelamin. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes tertulis dan wawancara. Tes tertulis berupa soal uraian sebanyak 4 butir. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sesuai dengan indikator taksonomi SOLO dapat mampu digambarkan bagaimana kinerja pembelajar dapat tumbuh dari kompleksitas sampai tingkat abstraksi ketika banyak informasi yang diterima. Dari hasil analisis, disimpulkan terdapat perbandingan antara kelompok laki-laki dan kelompok perempuan. Dimana kemampuan menyelesaikan soal barisan dan deret berdasarkan taksonomi SOLO kelompok laki-laki pada tingkatan prestruktural sebesar 100% (21 siswa), tingkatan unistruktural sebesar 52,38% (11 siswa), tingkatan multistruktural sebesar 33,33% (7 siswa), tingkatan relasional sebesar 23,81 % (5 siswa), dan tingkatan abstrak yang diperluas sebesar 4,76% (1 siswa). Sedangkan kelompok perempuan pada tingkatan prestruktural sebesar 100% (22 siswa), tingkatan unistruktural sebesar 54,54% (12 siswa), tingkatan multistruktural sebesar 27,27% (6 siswa), tingkatan relasional sebesar 13,64 % (3 siswa), dan tingkatan abstrak yang diperluas sebesar 0% (0 siswa). Adapun dari kelompok laki-laki mencapai tingkatan abstrak yang diperluas sedangkan kelompok perempuan mencapai tingkatan relasional dan ditemukan pula bahwa perilaku saat kegiatan pembelajaran dikelas kelompok siswa yang rajin dan memperhatikan guru ketika menjelaskan pelajaran menunjukkan ketidakmampuan memiliki pemahaman soal yang baik dan berfikir logis (masuk akal) sebagai jawaban alternatif sehingga disimpulkan kelompok laki-laki lebih unggul daripada kelompok perempuan.
Downloads
References
Asikin, M. 2002. Penerapan Taksonomi SOLO dalam Pengembangan Item Tes dan Interprestasi Respon Mahasiswa pada Pekuliahan Geometri Analit. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, 36, (4).
Biggs, J. B., & Collis, K. F. 1982. Evaluating the quality of learning: The SOLO taxonomy (Structure of the Observed Learning Outcome). New York: Academic Press.
Fauziah, H. 2013. Profil Respon Siswa Terhadap Masalah Matematika Sesuai Penjenjangan Taksonomi SOLO Dilihat dari Gender pada Materi Persamaan Kuadrat. Skripsi. UIN Sunan Ampel Surabaya.
Fitriani, R. 2015. Studi Komparatif Antara Model Pembelajaran Artikulasi dan Konvensional Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS di MTs Nurul Huda Kalibuntu Losari Brebes. Skripsi. IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Kuswana, W.S. 2012. Taksonomi Kognitif. Bandung: PT Remaja Rodskary Offset.
Moleong, J. Lexy. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya Offset.
MZ, Z. A. 2013. Perspektif Gender dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal Perempuan, Agama Dan Jender, 12(1), 15-31.
Santrock, J. W. 2007. Remaja. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.