Dampak pandemi COVID-19 terhadap percepatan rencana pembangunan IKN baru
The impact of the COVID-19 pandemic on the acceleration of the new capital development plan
DOI:
https://doi.org/10.30872/msgk.v2i1.752Keywords:
Pembangunan IKN, PandemiAbstract
Pada tahun 2019 virus melanda dunia awal mula tepatnya di negara China sehingga disebutlah pandemi COVID-19. Indonesia pun terkena dampak wabah tersebut pada awal tahun 2020. Indonesia berjuang melawan Covid-19 dengan memodifikasi kebijakan karantina wilayah (lockdown) menjadi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang bersifat lokal sesuai tingkat keparahan di wilayah provinsi, kabupaten, atau kota. Dilanjutkan dengan sebutan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegaitan Masyarakat) level 1,2, hingga seterusnya. Penetapan daerah Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara (IKN) baru berdampak perlipatan kebutuhan energi serta hambatan-hambatan karena masa pandemi COVID-19 ini. Oleh karena itu, untuk mengetahui apakah perencanaan pembangunan IKN (Ibu Kota Negara) baru berdampak positif atau bahkan negatif bagi masyarakat yang berada di Penajam Paser Utara tersebut. Selain itu untuk mengetahui bagaimana dampak perencanaan pembangunan di masa pandemi COVID-19 ini. Maka, dilakukanlah penelitian untuk mengetahui dampak yang terjadi saat perencaan pembangunan IKN baru pada masyarakat Penajam Paser Utara pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini dalam bentuk kusioner, kusioner alat ini sebagai alat untuk mendapatkan data tentang seberapa baik dampak perencaan pembangunan IKN baru pada masyarakat Penajam Paser Utara pada masa pandemi COVID-19.
Downloads
References
Panji Hadisoemarto. (2020). Preokupasi R(T) dan Hidup Zaman Normal Baru. https://majalah.tempo.co/read/kolom/160591/kolom-statistik-rt-dan- penggunaannya-dalam-kebijakan-publik-tentang-normal-baru.
“Pembangunan Ibu Kota Baru: Pemerintah Didesak Tunda Groundbreaking Tahun 2021 dan Fokus Tangani Pandemi”, 26 Maret 20201, https://www.bbc. com/indonesia/indonesia-56521619
Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta