Pengaruh kompetensi profesional guru, kecerdasan interpersonal, dan motivasi belajar terhadap hasil belajar Fisika SMA Negeri di Kabupaten Luwu
The influence of teacher professional competence, interpersonal intelligence, and learning motivation on physics learning outcomes ofState Senior High Schools in Luwu Regency
DOI:
https://doi.org/10.30872/msgk.v2i1.742Keywords:
Expost-Facto, Kompetensi Profesional Guru, Kecerdasan Interpersonal, Motivasi Belajar, Hasil Belajar FisikaAbstract
Penelitian ini merupakan penelitian “expost facto”, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh : (1) kompetensi profesional guru terhadap hasil belajar fisika peserta didik SMA Negeri di Kabupaten Luwu, (2) kecerdasan interpersonal terhadap hasil belajar fisika peserta didik SMA Negeri di Kabupaten Luwu, (3) motivasi belajar terhadap hasil belajar fisika peserta didik SMA Negeri di Kabupaten Luwu, (4) kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar peserta didik SMA Negeri di Kabupaten Luwu, (5) kecerdasan interpersonal terhadap motivasi belajar peserta didik SMA Negeri di Kabupaten Luwu. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 240 orang. Proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan tes hasil belajar fisika yang telah diuji secara empirik. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif dan inferensial dengan analisis Structural Equation Modeling (SEM). Berdasarkan analisis model struktural persamaan jalur diperoleh bahwa: (1) kompetensi profesional guru tidak berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap hasil belajar fisika peserta didik SMA Negeri di Kabupaten Luwu, (2) kecerdasan interpersonal tidak berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap hasil belajar fisika peserta didik SMA Negeri di Kabupaten Luwu, (3) motivasi belajar berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap hasil belajar fisika peserta didik SMA Negeri di Kabupaten Luwu, (4) kompetensi profesional guru berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik SMA Negeri di Kabupaten Luwu, (5) kecerdasan interpersonal berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik SMA Negeri di Kabupaten Luwu.
Downloads
References
Mulyasa, E. 2011. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Goleman, D. Lebih Penting daripada IQ. 2015. Emotional intelligence : Mengapa Kecerdasan Emosional (EI) Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Mulyasa, E. 2010. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Granfindo.
Adi, S. 2007. Kompetensi Seorang Guru. Jakarta: Alfabeta.
Republik Indonesia. 2007. Permendiknas No.16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta: Sekertariat Negara.
Amstrong, T. 2003. Identifying and developing your multiple intelligences (Menemukan Dan Meningkatkan Kecerdasan Anda Berdasarkan Teori Multiple Intelligences (Terjemahan oleh Hermaya T). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Safaria, T. 2005. Interpersonal Intelligence: Metode Pengembangan Kecerdasan Interpersonal Anak. Yogyakarta: Amara Books.
Leba, U.T.I., dan Padmomartono, S. 2014. Profesi Kependidikan. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Sutarti, T., dan Irawan, E. 2017. Kiat Sukses Meraih Hibah Penelitian Pengembangan. Yogyakarta: Deepublish.
Uno, H. B. 2010. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sailah, I. 2014. Buku Kurikulum Pendidikan Tinggi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Retnawati, H. 2016. Analisis Kuantitatif Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pratama Publising.
Arikunto, S. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Kadir. 2015. Statistika Terapan:Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Jakarta: Rajawali.
Sani, R. A., Arafah, K., Aziz, I., Tanjung, R., dan Suswanton, H. 2020. Evaluasi Proses dan Penilaian Hasil Belajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Hamalik, O. 2004. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara.
Usman, M. U. 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Lwin, M. 2008. Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan. Yogyakarta: Indeks.
Rahmah, H.I dan Sahyar. 2019. Analisis Pengaruh Motivasi Belajar dan Sikap Ilmiah terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa di SMA. Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan, 5, 27-34.
Sukma dan Syam, M. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) dan Motivasi terhadap Hasil belajar Fisika Peserta Didik. Jurnal Saintifika, 18, 59-63.
Hamalik, O. 2002. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Afifuddin dan Sutikno, S. 2007. Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Prospect.
Dimyanti., dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineke Cipta
Muniarty, M., Arafah, K., dan Subaer. 2016. The influenceof teacher professional competence and interpersonal intelligence towards motivation and physics learning result of student at XI MIA Grade SMA Negeri 1 Pangkajene. International Conference on Educational Research and Evaluation (ICERE), 651-659.
Koriaty, S dan Ramadhani, D. 2017. Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Sekota Pontianak. Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains, 16, 1-12.
Heny, D., dan Ismiyati. 2020. Pengaruh Kompetensi Guru, Fasilitas Belajar, dan Lingkungan Keluarga terhadap Motivasi Belajar Peserta. Economic Education Analysis Journal, 9, 379-390.
Schmidt, L. 2002. Jalan Pintas Menjadi 7 kali Lebih Cerdas: 50 Aktivitas, Permainan, dan Prakarya untuk Mengasah Tujuh Kecerdasan Mendasar pada Anak Anda. Bandung : Kaifa.
Herman, L., dan Kendra H. 2015. Hubungan Antara Kecerdasan Interpersonal dan Motivasi Belajar Siswa dengan Hasil Belajar Fisika (Survei Pada Peserta Didik Kelas X di SMA Kosgoro Bogor). Jurnal Teknologi Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan Fakultas Pascasarjana UIKA Bogor, 1, 34-42.