Main Article Content

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Penerapan Metode Pemecahan Masalah dengan Pendekatan Kontekstual mampu meningkatkan hasil belajar Sejarah Indonesia. PTK ini dilaksanakan pada semester genap tahun 2017/2018 di kelas X Agama MAN 2 Banyuwangi. Dilaksanakan dengan tiga siklus, dengan prosedur: 1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi, 4) refleksi. Data dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif.  Sebelum  dlaksanakan PTK, rata-rata hasil belajar kelas sebesar 66, menunjukkan tidak tuntas belajar secara klasikal karena masih ada peserta didik yang mendapat nilai <65 sebanyak 8 peserta didik dengan persentase 19,04%, peserta didik yang medapat nilai 65-100 sebanyak 34 peserta didik dengan nilai persentase sebesar 80,9%. Setelah dilaksanakan PTK pada siklus 3, hasilnya menunjukkan secara klasikal, belajar peserta didik  tuntas, karena peserta didik yang mendapat nilai 65-100 sebanyak 42 peserta didik dengan persentase 100%. Oleh karena itu, penerapan Metode Pemecahan Masalah dengan Pendekatan Kontekstual mampu meningkatkan hasil belajaran Sejarah Indonesia, kelas X Agama semester genap tahun ajaran 2017/2018 MAN 2 Banyuwangi.

Keywords

Metode Pemecahan Masalah Pendekatan Kontekstual Hasil Belajar Sejarah Indonesia

Article Details

How to Cite
Matali, M. (2020). Metode Pemecahan Masalah dengan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Indonesia di MAN 2 Banyuwangi. Yupa: Historical Studies Journal, 3(2), 79-89. https://doi.org/10.30872/yupa.v3i2.198

References

  1. Arikunto, S. (1989). Prosedur Pnelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
  2. Depdiknas. (2002). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Balitbang.
  3. Depdikbud, (2001). Kurikulum Pendidikan Dasar: Kurikulum KTSP SD/MI Mata
  4. Pelajaran Bahasa Indonesia. Puskur Depdiknas: Jakarta.
  5. Djamarah, SB dan Zain, A. (2002). Strategi Belajara Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
  6. Kusmawan, U. (1998). Pengembangan Metode DDFK Problem Solving di SMU, Hasil studi. PSI-UT.
  7. Kartini., et.al. (2013). Penerapan Metode Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Di Kelas III SDN 08 Nanga Potai. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa. Vol 2, No 4 April 2013. e-ISSN :Â 2715-2723. Universitas Tanjung Pura. Diakses pada 27 Juli 2017, dari http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/1756/0
  8. Pasaribu dan Simanjuntak. (1983). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito.
  9. Putera., Et. Al, (2015). Metode Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis. Jurnal JSS (Jurnal Studi Sosial). Vol 3, No 2 (2015). ISSN 2089-9335. Diterbitkan Oleh Ikatan Keluarga. Alumni Dan Program S2 Pendidikan IPS. UNILA. Diakses pada 27 Juli 2017, dari http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JSS/article/view/9450
  10. Rosyada, Dede. (2004). Paradikma Pendidikan Demokratis. Jakarta: Kencana.
  11. Sanjaya, W. (2006). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana.
  12. Sudirman. N. (1991). Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.