Main Article Content

Abstract

Bangunan peninggalan masa kerajaan Hindu-Budha berupa petirtaan menjadi bangunan yang bernilai sejarah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterkaitan antara alam dengan aktivitas manusia (man and land relation) dalam tinjauan Geografi Sejarah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan studi literatur baik konsep, teori dan hasil penelitian terdahulu yang relevan. Sampel studi penelitian ini menggunakan teknik sampel wilayah dimana keseluruhan wilayah Desa Simbatan dengan luas 2,71 km2 menjadi area penelitian. Analisis data menggunakan analisis data deskriptif dengan bantuan interpretasi citra satelit yang diolah melalui ArcGIS 10.0. Hasil penelitian menggambarkan bahwa Petirtaan Dewi Sri merupakan bagian dari bentang lahan vulkanik dari lereng Gunungapi Lawu sebelah timur. Dari studi penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bentang lahan vulkanik tersebut secara khusus berada pada lereng fluvio vulkanik yang membentuk takik lereng (break of slope) dimana digunakan sebagai lokasi berdirinya Petirtaan Dewi Sri peninggalan masa akhir kerajaan Mataram Kuno.

Keywords

Petirtaan Dewi Sri takik lereng geografi sejarah

Article Details

How to Cite
Saputra, Y. W. (2020). Studi Petirtaan Dewi Sri Desa Simbatan Nguntoronadi Magetan dalam Tinjauan Geografi Sejarah. Yupa: Historical Studies Journal, 3(1), 8-17. https://doi.org/10.30872/yupa.v3i1.160

References

  1. Ashari, Arif. 2019. Hidrogeomorfologi dan Potensi Mata Air Lereng Barat Daya Gunung Merbabu. Majalah Geografi Indonesia Vol. 33, No.1, Maret 2019 48-56, (Online) https://jurnal.ugm.ac.id/mgi/article/download/35570/24120 diakses 4 Juni 2020
  2. BPCB Jawa Timur. 2015. Laporan Pemugaran Petirtaan Dewi Sri. (Online) https://kebudayaan.kemendikbud.go.id/bpcbjatim/petirtaan-dewi-sri/ diakses tanggal 5 Juli 2019
  3. Butlin, R.A. 1993. Historical geography: through gates of space and time. Arnold Publisher: London
  4. Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. (Online) https://kbbi.web.id/ diakses tanggal 5 Juli 2019
  5. Ferry W, Rahadian, 2015 Kajian Arsitektur Percandian Petirtaan di Jawa (identifikasi). Laporan Penelitian. Tidak diterbitkan. LP2M Universitas Katolik Parahyangan, (online) http://journal.unpar.ac.id/index.php/rekayasa/article/download/1358/1315 diakses 20 Juni 2020
  6. Jatmiko, AP. 2016. TRADISI UPACARA BERSIH DESA SITUS PATIRTHĀN DEWI SRI DI DESA SIMBATAN WETAN, KECAMATAN NGUNTORONADI, KABUPATEN MAGETAN (KAJIAN TENTANG KESEJARAHAN DAN FUNGSI UPACARA. AVATARA,e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 4, No. 2, (online) https://adoc.tips/queue/avatara-e-journal-pendidikan-sejarah-volume-4-no-2-juli-20160af114ec91a1e1adac8355835d8522f873437.html
  7. Izza, Nainunis Aulia. 2016. KARAKTERISTIK BANGUNAN SUCI BERCORAK HINDUBUDDHA DI GUNUNG PENANGGUNGAN DAN GUNUNG WAJAK: Sebuah Tinjauan Perbandingan. Jurnal Kapata Arkeologi, 12(1), 1-14, (online) http://kapata-arkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/kapata/article/download/302/251 diakses 20 Juni 2020
  8. Santosa, Langgeng Wahyu. 2006. Study of Spring Hidrogeomorphology on Part of West Slope in Lawu Vulcano. Forum Geografi, Vol. 20, No. 1, Juli 2006: 68 – 85. (Online) https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/252/Langgeng%20Wahyu%20Santosa.pdf?sequence=1&isAllowed=y diakses 6 Juli 2019
  9. Sari, Icha F. 2019. Legenda Kolam Petirtaan di Kabupaten Mojokerto: Kajian Sosiologi Sastra Lisan. S U L U K: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Volume 1 Nomor 1 Maret 2019, (online) http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=1277127&val=16959&title=Legenda%20Kolam%20Petirtaan%20di%20Kabupaten%20Mojokerto%20Kajian%20Sosiologi%20Sastra%20Lisan diakses 20 Juni 2020
  10. Sachau (ed). (2012). Alberuni's India: An Account of the Religion, Philosophy, Literature, Geography, Chronology, Astronomy, Customs, Laws and Astrology of India about A.D. 1030, Volume 1. London: K. Paul, Trench, Trubner & Co., ltd. (online) https://openlibrary.org/books/OL23270588M/Alberuni's_India. diakses 20 Juni 2020
  11. Setyani, T. I. (2011). Meniti Sinkretisme Teks Tantu Panggělaran. Jurnal Kawistara 1(2), 103-112. (online) https://jurnal.ugm.ac.id/kawistara/article/view/3914 diakses 20 Juni 2020
  12. Soetarno, R. 1991. Aneka Candi Kuno di Indonesia. Semarang: Dahara Prize
  13. Sriyono. 2014. Geologi dan Geomorfologi Indonesia. Yogyakarta: PT Ombak
  14. Sukandar, ECP., Widodo, Amien., dan Warnana, DD. 2018. Identifikasi Hidrogeologi Situs Candi Dan Petirtaan Jolotundo menggunakan Inversi Metode VLF-EM. Jurnal Geosaintek, Vol. 4 / 2 2018. 43-50, (Online) https://iptek.its.ac.id/index.php/geosaintek/article/download/4294/3076 diakses 6 Juli 2019
  15. Taryana, D. 2015. Pengaruh Formasi Geologi Terhadap Potensi Mata Air di Kota Batu. JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI, Th. 20, No.2, Jun 2015 hal 9-19, (Online) http://journal.um.ac.id/index.php/pendidikangeografi/article/download/5063/181 diakses tanggal 4 Juni 2020
  16. Taryana, D. 2019. Garis Besar Geomorfologi Indonesia. Malang: Proyek OPF IKIP Malang
  17. Verstappen, H.T. 1983. Garis Besar Geomorfologi Indonesia. Terjemahan Sutikno. 2014. Yogyakarta: Gajah Mada University Press