Main Article Content

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan keaktifan dan kerja sama siswa kelas X IPS 2 SMA N 8 Surakarta dengan pendekatan 4C dan model pembelajaran Problem Posing. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sumber data pada penelitian ini adalah 30 siswa, guru, dan kelas X IPS 2 SMA N 8 Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan 4C dan model pembelajaran Problem Posing dapat meningkatkan keaktifan dan kerja sama siswa kelas X IPS 2 SMA N 8 Surakarta. Peningkatan keaktifan siswa dibuktikan dengan meningkatnya persentase keaktifan dan kerja sama siswa dari tahap pra-siklus sampai dengan siklus II. Peningkatan tersebut telah melampaui target yang ditentukan yaitu sebesar 75%. Simpulan dari penelitian ini yaitu pendekatan 4C dan model pembelajaran Problem Posing dapat meningkatkan keaktifan dan kerja sama pada siswa kelas X IPS 2 SMA N 8 Surakarta

Keywords

keaktifan kerjasama problem posing pendekatan 4C

Article Details

Author Biographies

Akhmad Arif Musadad, Universitas Sebelas Maret

Prodi Pendidikan Sejarah

Sri Wahyuni, Universitas Sebelas Maret

Prodi Pendidikan Sejarah

Nur Fatah Abidin, Universitas Sebelas Maret

Prodi Pendidikan Sejarah

How to Cite
Setiyani, E., Musadad, A. A., Wahyuni, S., & Abidin, N. F. (2020). Peningkatan Keaktifan dan Kerja Sama Melalui Pendekatan 4C dan Problem Posing dalam Pembelajaran Sejarah di Kelas X IPS 2 SMAN 8 Surakarta. Yupa: Historical Studies Journal, 2(2), 126-136. https://doi.org/10.30872/yupa.v2i2.133

References

  1. A.M. Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo.
  2. Arikunto, Suharsimi, dkk. (2017). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara.
  3. Asmani, Ma’mur. (2011). Tips Pintar PTK : Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : Laksana.
  4. Asriningsih, Tafsillatul Mufida. 2014. Pembelajaran Problem Posing untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa. Jombang : Gamatika. Vol. V, No. 1, Nopember 2014. Diakses pada tanggal 7 Januari 2018 dari http://www.journal.unipdu.ac.id/index.php/gamatika/article/view/430
  5. Basuki, Ismet & Hariyanto. (2014). Asesman Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.
  6. Faqih, Muhammad Abdul. 2014. Pengaruh Pendekatan Problem Posing Learning terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik pada Pelajaran Sejarah di SMA Negeri 8 Semarang tahun 2013-2014. UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG. Diakses pada tanggal 17 Mei 2018 dari https://lib.unnes.ac.id/20176/1/3101410013.pdf
  7. Hamid, Rahman. (2014). Penelitian Sejarah. Yogyakarta : Ombak.
  8. Huda, Miftahul. (2012). Cooperative Learning : Metode, Teknik, Struktur dan Model Terapan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
  9. Huda, Miftahul. (2014). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran : Isu-Isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta : PUSTAKA PELAJAR.
  10. Husamah & Yanur Setyaningrum. (2013). Desain Pembelajaran Berbasis Kompetensi-Panduan dalam Merancang Pembelajaran untuk Mendukung Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta : Prestasi Pustakaraya.
  11. Institut Aminuddin Baki, Kementerian Pendidikan Malaysia. (2017). Panduan Pelaksanaan Pendidikan Abad ke-21. Diakses pada 20 Desember 2017, dari http://online.anyflip.com/anme/Icez/mobile/index.html#p=1.
  12. Isjoni. (2012). Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi antar Siswa. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
  13. Jabar, Abdul. 2015. Penerapan Pendekatan Problem Posing untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah. Banjarmasin : Jurnal Pendidikan Matematika. Vol. 1, No. 2, Mei - Agustus 2015 ISSN 2442-3041. Diakses pada tanggal 31 Mei 2018 dari https://scholar.google.co.id/
  14. Kusumah, Wijaya & Dedi Dwitagama. (2010). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakaarta : PT Indeks.
  15. Lie, Anita. (2002). Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta : PT Grasindo.
  16. Moleong, Lexy J. (2010). Metodologi PEnelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.
  17. Pambudi, Yunia Dwi & Suwarsito, Esti Sarjanti. 2015. Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Geografi Menggunakan Model Pembelajaran Problem Posing pada Siswa Kelas XI IPS-1 SMA Muhammadiyah 1 Purwokerto. Purwokerto : Geoedukasi. Vol. IV, No. 1, Maret 2015. Diakses pada tanggal 20 Desember 2017 dari
  18. http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/GeoEdukasi/article/view/540
  19. Rusman. (2013). Metode-Metode Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
  20. Rusman. (2015). Pembelajaran Tematik Terpadu - Teori, Praktik, dan Penilaian. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
  21. Saria, Novita & Edy Surya. 2017. Analysis Effectiveness of Using Problem Posing Model in Mathematical Learning. Indonesia : International Journal of Sciences : Basic and Applied Research (IJSBAR). Volume 33, No 3, pp 13-21 ISSN 2307-4531. Diakses pada tanggal 17 Mei 2018 dari https://www.researchgate.net/publication/
  22. Shoimin, Aris. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta : AR-RUZZ MEDIA.
  23. Sudaryono. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  24. Sudjana, Nana. (2006). Penilaian hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
  25. Susanto, Heri. (2014). Seputar Pembelajaran Sejarah, Isu, Gagasan, dan Strategi Pembelajaran. Yogyakarta : Aswaja Presindo.
  26. Suyono. (2016). Belajar dan Pembelajaran : Teori dan Konsep Dasar. Bandung : Remaja Rosdakarya.
  27. Warsono dan Hariyanto. (2013). Pembelajaran Aktif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  28. Wiyani, Novan Ardy. (2013). Desain Pembelajaran Pendidikan : Tata Rancang Pembelajaran Menuju Pencapaian Kompetensi. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.
  29. Yani, Ahmad. (2014). Mindset Kurikulum 2013. Bandung : Alfabeta.
  30. Yamin, Martinis. (2007). Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta : Gaung Persada Press Jakarta.